Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Organisasi Islam Malaysia Ikut Serukan Boikot Starbucks
6 Juli 2017 17:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah organisasi Islam besar di Malaysia ikut menyerukan boikot terhadap Starbucks karena mendukung LGBT. Langkah ini disampaikan sebagai dukungan atas seruan serupa yang dilayangkan tokoh MUI pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Organisasi Islam Malaysia, Perkasa, mengaku mendukung pernyataan tokoh Muhammadiyah dan Sekjen MUI Anwar Abbas yang menyerukan Boikot Starbucks setelah CEO warung kopi asal Amerika itu, Howard Schultz, mengaku pro-LGBT.
Perkasa yang memiliki anggota 700 ribu orang juga setuju agar izin operasi Starbucks di Malaysia dan Indonesia segera dicabut.
Amini Amir Abdullah, kepala urusan Islam di Perkasa, mengatakan sikap CEO Starbucks bertentangan dengan konstitusi Malaysia, yang mengakui Islam sebagai agama resmi negara.
"Penolakan kami adalah karena mereka mempromosikan sesuatu yang bertentangan dengan naluri manusia, bertentangan dengan kebiasaan manusia, dan agama. Itulah mengapa kami menentangnya," kata Amini kepada Reuters, Rabu (5/7).
Isu boikot Starbucks menyeruak setelah video pernyataan Schultz tahun 2013 kembali beredar. Dalam video itu, Schultz mengatakan bahwa Starbucks mendukung keberagaman, termasuk LGBT.
ADVERTISEMENT
Belum ada komentar dari pihak Starbucks Malaysia terkait seruan boikot Perkasa itu.