Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akibatnya, seorang pekerja pabrik berusia 65 tahun tewas dalam musibah yang terjadi di fasilitas permunian uranium terbesar di dunia tersebut.
Dikutip dari Reuters, Ural Electrochemical Combine mengungkapkan ledakan terjadi akibat depresurisasi di sebuah silider berisi uranium heksafluorida yang sudah habis.
Adapun uranium heksafluorida adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pemurnian uranium. Sementara uranium ini, menurut pabrik itu, diproduksi untuk kemudian dimanfaatkan di pembangkit listrik tenaga nuklir.
Secara terpisah, induk perusahaan Ural Electrochemical Combine, Rosatom, mengatakan senyawa kimia yang terkuras itu tidak memiliki unsur radioaktif yang tinggi dibandingkan uranium alami.
Sehingga, pihaknya memastikan ledakan tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat di daerah itu dan bagi kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada bahaya apa pun bagi penduduk Kota Novouralsk atau staf pabrik," kata Wakil Manajer Yuri Mineyev. Dia menambahkan, tak lama setelah ledakan terjadi situasi di area pabrik sudah kembali normal.