Pakistan Tuding Intel India di Balik Ledakan Bom Bunuh Diri saat Maulid Nabi

1 Oktober 2023 15:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria, yang terluka dalam ledakan di Mastung, menerima pertolongan pertama di rumah sakit di Quetta, Pakistan 29 September 2023. Foto: REUTERS/Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria, yang terluka dalam ledakan di Mastung, menerima pertolongan pertama di rumah sakit di Quetta, Pakistan 29 September 2023. Foto: REUTERS/Stringer
ADVERTISEMENT
Pemerintah Pakistan menuding badan intelijen India terlibat dalam bom bunuh diri yang meledak di dua masjid di wilayah berbeda saat perayaan Maulid Nabi beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan terbaru, ledakan yang terjadi di dua wilayah โ€” Provinsi Balochistan dan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada Jumat (29/9) tersebut, telah menewaskan sekitar 59 orang.
Dikutip dari Reuters, tudingan mengenai keterlibatan intelijen India itu dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sarfaraz Bugti, kepada wartawan, pada Sabtu (30/9).
"Lembaga-lembaga sipil, militer dan semua lembaga lainnya akan bersama-sama menyerang elemen-elemen yang terlibat dalam serangan bom bunuh diri Mastung," ujar Bugti saat berbicara di Ibu Kota Provinsi Balochistan, Quetta.
Tanpa menyertakan bukti lebih lanjut, Bugti mengeklaim bahwa badan intelijen milik India Research & Analysis Wing (RAW) terlibat dalam ledakan itu.
Petugas medis memindahkan seorang pria, yang terluka dalam ledakan di Mastung, dari ambulans di luar rumah sakit di Quetta, Pakistan 29 September 2023. Foto: REUTERS/Stringer
"RAW terlibat dalam serangan bunuh diri tersebut," tambahnya.
Bugti menambahkan, pemerintah India bersumpah akan menemukan para pelaku dengan segala cara. Polisi pun telah memulai investigasi dan mengirimkan DNA dari terduga pelaku bom bunuh diri untuk kemudian bisa dianalisis.
ADVERTISEMENT
Terkait tudingan tersebut, hingga berita ini dirilis, pemerintah India belum memberi komentar lebih lanjut.
Adapun juru bicara dinas kesehatan Balochistan, Wasim Baig, mengatakan adanya peningkatan jumlah korban yang tewas di rumah sakit imbas ledakan di masjid daerah Mastung mencapai ada tujuh orang.
Sementara itu, serangan kedua yang terjadi di sebuah masjid di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dilaporkan telah menewaskan sedikitnya lima orang. Mereka sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan tapi nyawanya tak tertolong.
Sisanya, para korban tewas di tempat setelah ledakan terjadi.
Namun, Baig mengingatkan angka ini kemungkinan dapat terus bertambah seiring dengan masih banyak pasien dalam kondisi kritis.
Balochistan merupakan wilayah yang kerap menjadi sasaran aksi terorisme โ€” yang diduga didukung oleh India. Kelompok separatis mau pun milisi radikal kerap beraksi di provinsi kaya sumber daya mineral itu.
ADVERTISEMENT