Paloh: Meski Kita Dukung Penuh Pemerintahan Prabowo, Tetap Harus Jaga Kewarasan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memimpin apel HUT ke-13 Partai NasDem dengan tema, "Sinergi Membangun Bangsa", di Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan

Partai NasDem memastikan komitmen mereka untuk mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Meskipun begitu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan kepada seluruh kadernya untuk tetap menjaga kewarasan. Jangan sampai NasDem tidak bersikap kritis meski mendukung penuh.

“Posisi kita sekarang ini jelas dalam pemerintahan yang baru, adalah posisi ikut berada sebagai institusi partai politik yang bersama dengan pemerintahan baru ini untuk menjalankan berbagai dukungan atas kebijakan yang dijalankan,” tutur Surya Paloh di Auditorium Ki Hajar Dewantara, Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta Selatan, Senin (11/11).

"Tapi satu hal yang saya ingatkan, jangan pernah menghilangkan komitmen untuk menjaga kesadaran pikiran pikiran yang waras ada pada diri kita," tambah dia.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) saat menghadiri Penutupan Kongres III Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Paloh mengajak seluruh kadernya untuk bersungguh-sungguh membantu pemerintahan, sehingga kesadaran dan rasa cinta dapat tumbuh sebagai bekal transformasi regenerasi berikutnya.

“Maka kita harus persiapkan sungguh-sungguh positioning partai ini harus bergerak dan harus memiliki kesadaran dengan membangun semangat kecintaan kita sekaligus menyiapkan transformasi regenerasi. Kepemimpinan saya dari sejak asal partai ini berdiri, mungkin tentu tidak bisa selamanya jadi ketum partai,” ucapnya.

Paloh berharap pengelolaan Partai NasDem dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu. Sebab tidak selalu idealisme dapat berjalan sesuai maknanya karena terkadang dibutuhkan realisme sebagai pengingat.

“NasDem adalah milik kita bersama, kemampuan kita mengelola partai ini harus bisa kita tingkatkan dari waktu ke waktu. Posisi dan kemandirian partai ini harus mampu kita tingkatkan dan perkuat dari waktu ke waktu. Kita tidak bisa membawa idealisme kita ketika dia hanya berada di posisi sebagai idealisme yang tidak berbicara pada realisme itu sendiri,” imbuhnya.