Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PAM Jaya Ungkap Pemprov DKI Rugi Rp 2,5 T per Tahun Akibat Banyak Pipa Air Bocor
10 Maret 2023 8:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, membeberkan kerugian akibat kebocoran sejumlah saluran pipa air bersih di DKI . Jika ditotal, Pemprov DKI Jakarta mengalami kerugian mencapai Rp 2,5 triliun akibat air bersih yang terbuang.
ADVERTISEMENT
“Kehilangan air (Non revenue water) dalam setahun angkanya tahu nggak berapa? Secara ekuivalen rupiah bisa mencapai Rp 2,5 triliun,” kata Arief dalam acara Media Update Balai Kota dengan PAM JAYA, Kamis (9/3).
Dilihat dari persentase kerusakan pipa per tahun 2022, 44 persen pipa di Jakarta mengalami kerusakan. Penyebabnya beragam. Namun mayoritas karena konstruksi perpipaan yang sudah berumur.
Arief menjelaskan, kebocoran pipa inilah yang membuat air di Jakarta bersih namun tidak layak minum.
“Di Jakarta kan pipa zaman kolonial aja itu masih ada, jadi itu yang mengakibatkan air itu tidak siap minum karena kebocoran itu. Pipa utama kita banyak yang sudah tua sekali,” ucap Arief.
Meski mengalami kerugian yang besar, revitalisasi pipa bukan prioritas mendesak saat ini. Meski begitu, secara bertahap penggantian pipa di bawah tanah tetap dilakukan untuk meminimalisir kebocoran.
ADVERTISEMENT
Picu Kemacetan
Penggantian pipa bawah tanah itu ternyata memicu masalah lain. Yakni kemacetan saat PAM JAYA melakukan penggalian tanah untuk mengganti pipa.
“Tahun ini belum banyak yang bisa kita lakukan untuk NRW (Non Revenue Water) karena kita lagi fokus di penyambungan pipa,” kata Arief.
“Saat ini sedang kita kaji untuk melakukan revitalisasi pipa di Jakarta secara keseluruhan. Tapi ketika kita akan melakukan revitalisasi pipa secara keseluruhan itu khawatirnya akan membuat chaos pembangunan pipa baru,” lanjutnya.
Kini PAM JAYA memprioritaskan mengganti pipa yang memang sudah terdeteksi bocor. Oleh karena itu, prioritas pembangunan saat ini adalah memperpanjang cakupan layanan air.
Harapannya ketika tekanan air dilepaskan, maka akan mendeteksi pipa mana saja yang mengalami kebocoran. Jika kerusakannya sudah fatal, maka pipa tersebut bisa diprioritaskan untuk direvitalisasi.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Arief mengeklaim PAM JAYA sudah melakukan deteksi pipa bocor dengan metode termutakhir kualitas Jerman.
“Tekanan air kita bisa lepas sehingga kita tahu bocornya gimana aja ke masyarakat. Memang air nya pengin kita bongkar dari sana, di sana kita bisa mitigasi risikonya, sampe seperti itu metode nya,” pungkas Arief.