Pameran Lukisan Mirip Jokowi Batal, Fadli Zon Bilang karena Kurator Mundur

20 Desember 2024 17:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay yang hadir secara virtual pada Kamis (5/12). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay yang hadir secara virtual pada Kamis (5/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, angkat bicara terkait polemik pembatalan tiba-tiba pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (Galnas).
ADVERTISEMENT
Fadli menyebut, pembatalan itu terjadi karena kurator pameran lukisan yang ditunjuk Galnas, Suwarno Wisetrotomo, mengundurkan diri.
"Karena kuratornya mengundurkan diri, ya tidak mungkin ada pameran tanpa ada kurator," kata Fadli Zon di sela menghadiri acara di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Fadli menjelaskan, pengunduran diri kurator itu terjadi karena tidak sepakat dengan Yos. Kurator menilai ada 5 karya yang akan dipamerkan Yos tidak sesuai dengan tema pangan. Lima dari 30 lukisan itu dinilai vulgar.
Bahkan, Fadli mengungkapkan, ada beberapa karya seni yang dipasang sendiri oleh Yos tanpa melalui proses kurasi.
"Jadi biasa dalam pameran itu harus ada kurator. Kemudian kesepakatannya tema tertentu, kalau tidak salah tentang kedaulatan pangan, ya. Tetapi ada sejumlah lukisan itu kabarnya dipasang sendiri oleh sang seniman," ungkap Fadli.
ADVERTISEMENT
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Judulnya Konoho I. Foto: Dok. Istimewa
"Biasanya itu selalu melalui proses kurasi dan lukisan-lukisan itu tidak ada kaitannya dengan soal kedaulatan pangan," tambah dia.
Pembatalan mendadak pameran Yos Suprapto memicu spekulasi bahwa 5 lukisan itu dilarang ditampilkan karena sosok dalam lukisan mirip Jokowi.
Galeri Nasional menjelaskan kurator mundur. Foto: Dok Galeri Nasional

Harusnya Pameran Dibuka 19 Desember

Yos Suprapto seharusnya membuka pameran lukisan tunggal bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" di Galeri Nasional, Jakarta, pada Kamis (19/12) malam.
Namun secara tiba-tiba pihak Galeri Nasional mengunci pintu lokasi pameran. Para pengunjung yang hadir di pembukaan dilarang menyaksikan pameran.
Menurut Yos, sebelum pameran dibuka, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima di antara 30 lukisan, diturunkan. Yos menolak.
Lima lukisan itu bernada kritik sosial. Banyak kalangan menyebut lukisan itu mirip wajah Jokowi.
ADVERTISEMENT
Di antara lukisan itu memperlihatkan seseorang berdandan seperti raja dengan kedua kakinya menginjak beberapa orang sedangkan pasukan bersenjata berseragam cokelat dan hijau ada di belakangnya.