Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Debat Pilgub Sumut memanas hingga ricuh. Pantauan di arena debat, di Santika Dyandra Hotel Medan, momen tersebut terjadi pukul 22.00 WIB, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Sedari awal yel-yel saling sindir sudah terjadi. Pendukung Bobby Nasution-Surya misalnya, begini yel-yel mereka:
"Dikit-dikit marah,” katanya.
Lalu pendukung Edy Rahmayadi dan Hasan Basri membalas.
Di dekat tempat duduk pendukung Edy, tampak ada kericuhan dan adu mulut. Belum diketahui siapa yang terlibat kericuhan itu.
Tampak beberapa petugas KPU Sumut berusaha melerai.
Beberapa di antaranya kemudian dibawa ke luar dari arena debat.
Bobby Sindir Edy soal Tempat Pengolahan Sampah Terpadu: Kami Kena Prank
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya, akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu. Hal itu mereka sampaikan saat debat kedua Pilgub Sumut.
Awalnya, Cawagub Sumut, Surya, menyebut permasalahan sampah memang sangat komplit di mana-mana. Oleh karena itu perlu penanganan secara arif dan bijaksana.
ADVERTISEMENT
"Kami menawarkan bahwa kami akan melaksanakan kolaborasi antara pemerintah kabupaten/kota untuk senantiasa membangun tempat pengolahan sampah terpadu sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir," kata Surya.
Surya lantas menyinggung soal program Edy Rahmayadi saat masih menjabat sebagai Gubernur Sumut. Kata dia, program pembuangan sampah ini sudah direncanakan namun tidak terealisasi.
"Kami sudah mendengar bahwa tempat pembuangan akhir regional untuk membidang ini sudah pernah direncanakan namun tidak ada realisasinya," kata dia.
"Sementara kota medan sudah pengadaan tanah yaitu di STM Hilir namun demikian sampai hari ini yang menjadi tanggung jawab gubernur tempat akhir pembuangan sampah regional ini belum pernah terwujud," sambungnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan apabila terpilih bersama Bobby, akan melaksanakan program tersebut.
ADVERTISEMENT
Edy Sentil soal 'Blok Medan', Bobby: Laporkan Pak, Kami Tunggu
Semakin di ujung, debat kedua Pilgub Sumut 2024 makin panas. Cagub nomor urut 02 Edy Rahmayadi mempertanyakan soal Blok Medan yang ramai dilekatkan ke cagub nomor urut 01 Bobby Nasution.
Edy secara tersirat meminta Bobby klarifikasi. Sebab, namanya tersebut saat sidang kasus eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Nama Bobby muncul ketika Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku Utara, Suryanto Andili, menyampaikan kesaksiannya di persidangan di PN Ternate pada Rabu (31/7). Suryanto menyebut nama Bobby dengan istilah ‘Blok Medan’.
Istilah ini diduga berhubungan dengan pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.
"Ada tambang yang dilarang ekspor. Tapi ada tambang yang saya sayangkan. Medan, Medan adalah kota di Sumut, saya tak rela Medan dipakai untuk Maluku Utara. Ini jadi isu nasional. Ini internasional. Saya ingin ini diklarifikasi, sehingga rakyat Sumut tahu semuanya," kata Edy di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Bobby ke Edy soal Medan Kota Terkotor: Masa dari Tadi Datanya Salah
Cagub Nomor Urut 1 Bobby Nasution menyindir lawannya, Edy Rahmayadi, yang dinilai selalu salah menyampaikan data di debat tersebut.
Hal itu disampaikan Bobby saat membahas soal pengolahan sampah di Sumut. Awalnya Edy menyinggung Kota Medan yang pernah menjadi kota terkotor di Indonesia.
"Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan kota medan adalah terkotor di seluruh Indonesia," kata Edy dalam debat Pilgub Sumut yang digelar di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (6/11).
Bobby lalu menanggapi. Mantan Wali Kota Medan itu bilang predikat tersebut ada sebelum ia menjabat wali kota.
"Saya jawab karena tadi disinggung tentang Kota Medan. Pak Edy, Medan memang pernah menjadi kota terjorok di Indonesia tapi sebelum saya wali kotanya, Pak," tutur Bobby.
ADVERTISEMENT
Menurut Bobby, di bawah kepemimpinannya Medan berbenah. Ibu Kota Provinsi Sumut itu bahkan mendapat penghargaan terkait pengolahan sampah.
Bobby ke Edy: Bangun Halaman Rumdin Rp 2 M, Bangun Jalan Rusak Enggak
Cagub nomor urut 01 Bobby Nasution melancarkan serangannya saat debat kedua Pilgub Sumut 2024. Khususnya soal masih banyak jalan rusak.
"Moda transportasi di daerah terpencil, kalau moda transportasi (dimasukin ke daerah terpencil) hancur karena jalannya hancur. Kek mana mau moda transportasi? Ke depan infrastruktur harus dijadikan keutamaan," tutur Bobby di Santika Dyandra Hotel, Medan, Rabu (6/11).
Bobby menyindir Edy yang seperti lepas tangan soal jalan rusak di desa. Kata dia, Edy seakan menyebut itu bukanlah tanggung jawabnya selaku eks Gubernur Sumater Utara (Gubsu).
ADVERTISEMENT
"Kepala desa, dibilang jalan desa kerjaan kepala desa, jalanan rusak lain dibilang nasional. Lalu gubernur mau ngapain?" tutur dia.
Kemudian, Wali Kota Medan nonaktif itu mempertanyakan, mengapa Edy membangun halaman rumah dinas gubernur mau. Sementara, membangun jalan rusak terkesan enggan.
"Saya baca baca di media, bapak untuk benerin rumdin gubernur Rp 2 miliar, bapak keluarkan pak. Tapi untuk jalan lain gak ada, gak mau bahkan," tuturnya.
Mobil Bobby Dilempari Batu Usai Debat Kedua Pilgub Sumut
Ketegangan itu juga berlangsung saat debat telah selesai. Saat mobil yang ditumpangi Cagub Sumut nomor urut 01 Bobby Nasution akan meninggalkan lokasi debat, sejumlah orang melemparinya dengan batu.
“Benar mobil kita terkena lemparan (batu), mobil Pak Bobby,” kata Ketua Pemenangan Bobby-Hasan, Hinca Panjaitan.
ADVERTISEMENT
Tampak dalam video rekaman CCTV Dishub Kota Medan, sejumlah orang mengenakan baju warna merah dan hitam berdiri di seberang Jalan Kapten Maulana Lubis. Mereka meneriaki dan diduga melempar mobil Bobby.
Tim Kampanye Bobby juga sempat mengirimkan video pelemparan itu ke wartawan. Tampak terdengar benturan menghantam mobil yang ditumpangi Bobby. Petugas yang mengawal Bobby juga bergegas meninggalkan lokasi.