Panas di Debat Perdana Pilgub Sumut

31 Oktober 2024 6:17 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana debat pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2024, Rabu (30/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI SUMUT
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2024, Rabu (30/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI SUMUT
ADVERTISEMENT
Suasana panas tersaji saat awal debat perdana Pilgub Sumut 2024 di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
Pendukung Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi sudah saling teriak meski kedua paslon belum berbicara.
Saat Ketua KPU Agus Arifin selesai memberikan sambutan, teriakan-teriakan dari pendukung bergema.
Dari kubu pendukung Edy dan Hasan Basri menyanyikan yel-yel dengan kata 'banjir'.
"Banjir, banjir, banjir, banjir, banjir!" demikian kata mereka.
Sementara pendukung Bobby juga membalas. Namun hanya menyebut jagoannya.
"Bobby, Bobby, Bobby, Bobby, Bobby!" kata pendukung Bobby dan Surya.
Soal banjir, memang menjadi salah satu jagoan dari kubu Edy untuk Bobby yang merupakan Wali Kota Medan nonaktif. Mereka menilai Bobby gagal mengatasi banjir selama menjabat.
Momen 'Pocong' Antar Edy ke Lokasi Debat Pilgub Sumut Melawan Bobby
Pria 'pocong' yang antar Edy ke lokasi debat Pilgub Sumut di Grand Mercure Hotel, Rabu (30/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
Kedatangan paslon 02 Edy Rahmayadi-Hasan Basri di lokasi debat Pemilihan Gubernur Sumatera Utara di Grand Mercure Hotel, Kota Medan, menarik perhatian. Sebab, ada di antara pendukungnya, mengenakan kostum pocong.
ADVERTISEMENT
Pendukung itu memakai pakaian berwarna putih persis seperti pocong. Di kepalanya, bertuliskan “Coblos Pecinya”.
Bila dikilas balik, pocong memang ramai dibahas terkait pemerintah Kota Medan saat dijabat oleh Bobby Nasution, rival Edy di Pilgub kali ini.
Kala Bobby menjabat, lampu jalan atau yang biasa dikenal dengan lampu pocong, disorot. Sebab, Bobby sendiri mengakui bahwa proyek pengadaan lampu tersebut adalah proyek gagal.
Edy Tanya Bobby: Kalau Tahu Ada 'Kutipan' di Sekolah, Kenapa Tak Dilaporkan?
Sesi 2 Debat Pilgub Sumut berlangsung menarik. Terjadi saling tanya dan sindir antara Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution.
Pada saat membahas soal dunia pendidikan dan angka partisipasi murni (APM) pelajar yang masih rendah, cagub nomor urut 02 Bobby Nasution menyinggung soal banyaknya "kutipan" terjadi di sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
Kutipan tersebut adalah uang-uang yang dituntut sekolah ke siswa padahal itu tidak diperbolehkan.
"Kami kemarin keliling ke kabupaten kota Sumut, dalam masa kampanye. Yang SMA, SMP, dan SD paling rendah. Masalahnya pertama masalah ekonomi, masih ada kutipan kutipan," kata Bobby dalam Debat Perdana Pilgub Sumut di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10).
Lantas apa jawaban Edy?
"Yang ditanyakan angka partisipasi. Bukan kutipan, pelanggaran," ujar Edy yang merupakan Gubernur Sumut periode 2018-2023.
Edy yang diusung PDIP dan Hanura ini pun mempertanyakan, mengapa bila ada 'kutipan', tidak dilaporkan.
Bobby Apresiasi Edy Bawa Sumut Masuk 5 Besar Keterbukaan Informasi: Itu Saja
Paslon 01 Pilgub Sumut, Bobby Nasution-Surya tiba di Grand Mercure Hotel, Rabu (30/10/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Cagub nomor urut 1 Bobby Nasution saling sindir dengan cagub nomor urut 2 Edy Rahmayadi, termasuk dalam sub tema keterbukaan informasi publik.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Bobby mengapresiasi mantan Gubernur Sumut yang kini jadi saingannya di Pilgub tersebut.
"Baik terima kasih Pak Edy kali ini izinkan saya mengapresiasi kinerja anda sebagai gubernur. Karena keterbukaan informasi di Sumut masuk lima besar di Indonesia," kata Bobby di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10).
"Izinkan saya apresiasi bagian ini saja," sambungnya yang disambut riuh pendukung.
Bobby kemudian menyinggung soal Edy yang juga memberinya penghargaan saat jadi Gubernur Sumut. Saat itu Medan termasuk sebagai salah satu kabupaten/kota dengan indeks keterbukaan informasi yang tinggi.
"Tapi Pak Edy memberikan apresiasi penghargaan kepada saya dan Pak Surya soal keterbukaan informasi di Kota Medan dan Asahan." tutur Bobby.
Bobby juga berjanji, akan menaikkan prestasi itu bila terpilih. Yakni dengan menaikkan peringkat Sumut ke nomor 3 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Debat Panas Edy vs Bobby soal Medan Club Rp 400 M dan Berobat Gratis
Paslon 02 Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi-Hasan Basri tiba di Grand Mercure Hotel, Kota Medan, Rabu (30/10/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Debat perdana Pilgub Sumut 2024 makin panas di sesi tanya jawab antar paslon. Ada momen cagub nomor urut 01 Bobby Nasution mempertanyakan pilihan cagub nomor urut 02 Edy Rahmayadi soal keputusan membeli lahan eks Medan Club seharga Rp 457 miliar.
"Pak Edy, saya tanya pelayanan kesehatan. Bagaimana masyarakat butuh pelayanan kesehatan bisa gratis, di Medan ada UHC (Universal Health Coverage). Kami hitung-hitung anggaran Provinsi Sumut ini bisa UHC tapi kenapa di masa Bapak lebih milih untuk beli eks Medan Club yang harga 400 miliar lebih? Sedangkan masyarakat kita berobat belum bisa menggunakan KTP, belum bisa gratis," kata Bobby di Hotel Mercure, Medan, Rabu (30/10).
Suasana debat pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2024, Rabu (30/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI SUMUT
UHC merupakan program andalan Bobby saat menjabat Wali Kota Medan. UHC, seperti katanya, yakni warga bisa berobat gratis asal menunjukkan KTP dan domisili Medan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, lahan eks Medan Club yang disinggung Bobby adalah lahan yang terletak di Jalan Kartini Medan, yang sudah dibeli oleh Edy. Di sana dibangun kantor satu atap untuk pelayanan masyarakat. Jadi ada perluasan kantor gubernur.
Menanggapi Bobby, Edy awalnya menyinggung soal singkatan. Edy mempertanyakan, mengapa Bobby tak memperpanjang singkatan UHC, sebagai aturan debat.
"Tadi sudah disampaikan kalau ada singkatan menjelaskan singkatannya. UHC ini yang dibangga-banggakan KTP dengan KTP bisa berobat. Bukan itu persoalannya, itu adalah penerapan nasional untuk mengatasi BPJS yang belum selesaikan masalah," tutur Edy.
Menurut Edy, BPJS yang menggunakan APBN saja belum bisa menjadi jawaban untuk memudahkan masyarakat berobat. Apalagi dengan UHC yang anggarannya hanya setingkat kota.
ADVERTISEMENT
"Jangan bohongi rakyat. Persoalannya RS tak ada obatnya," imbuh Edy.
"Itu yang harus kita diskusikan bagaimana caranya sehingga pelayanan kesehatan bisa kita atasi dari mulai infrastruktur kesehatan. Jangan disinggung Medan Club. Medan club itu bonusnya Sumut," ujarnya.
Hasan Sindir Surya di Debat: Jalan Dekat Kantor Bupati Asahan Banyak Lubang
Suasana debat pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2024, Rabu (30/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI SUMUT
Suasana panas saat Hasan Basri mempertanyakan soal jalan rusak di Kabupaten Asahan. Surya adalah Bupati Asahan nonaktif, sebelum maju di Pilkada Sumut.
Jalan berlubang yang disinggung adalah jalan yang berjarak sekitar 4 kilometer dari kantor Surya.
“Pak Surya saya kemarin dari Asahan, masyarakat di Asahan tanya ke kami, terkait dengan problem dekat dengan kantor bupati, 4 kilometer, jalan rusak banyak lubang,” kata Hasan.
ADVERTISEMENT
“Sementara masyarakat menuju ke SMA di sana bisa baik tidak kena banjir dan kotor pakaian,” sambungnya.
Lalu, Surya pun menjawab. Katanya, jalan tersebut memang tanggung jawabnya. Tapi menurutnya, seharusnya gubernur juga berkoordinasi untuk perbaikan. Edy merupakan Gubernur Sumut periode 2018-2023 yang berpasangan dengan Hasan.
“Jalan di Asahan, saya pikir, saya pikir, jalan enggak hanya di Asahan tapi masih ada yang rusak,” kata Surya yang berpasangan dengan Bobby Nasution.
“Di Kabupaten Asahan ada jalan provinsi, ada jalan jalan negara, dan provinsi namanya tanggung jawab negara, gubernur mana. Kalau jalan provinsi gubernur, negara pusat memang,” kata dia.
Debat semakin memanas, Hasan kembali membahas soal jalan rusak yang hanya berjarak 4 kilometer dari kantor Surya itu.
ADVERTISEMENT
“Saya terus terang itu desa saya ukur ke kantor bapak itu 4 kilometer dan itu adalah jalan kabupaten kota itu gotong royong saya ajak santri sama-sama membenahi demi apa? Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.