Para Pemain Bola di Malinau Pukuli Wasit yang Ternyata Anggota TNI

29 Agustus 2023 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar saat pemukulan wasit terjadi. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar saat pemukulan wasit terjadi. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Kericuhan terjadi pada turnamen sepak bola Bupati Malinau Cup di Stadion Utama Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Senin sore (28/8).
ADVERTISEMENT
Kala itu, berlangsung pertandingan antara Semaring FC A melawan Pusitera B.
Kericuhan bermula dari pemain yang tidak terima keputusan wasit, memukul wasit. Itu memancing pemain-pemain lain turut memukuli wasit.
Penonton pun masuk ke lapangan mengejar wasit.
"Petugas keamanan termasuk dari jajaran Kepolisian juga sempat melerai namun keributan tidak bisa terhindarkan. Suporter ikut terlibat dan membuat wasit jadi korban pemukulan," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malinau, AKBP Heru Eko Wibowo, Selasa (29/8).
Ternyata, wasit yang dipukul itu adalah anggota TNI: Sertu Ikhsan.
Terkait peristiwa tersebut, viral video sekompi anggota TNI dengan narasi mengejar para pelaku pemukulan:
Tangkapan layar saat sepasukan TNI berangkat dari markas. Dok: Ist.

Penjelasan TNI: Tidak Sampai Menyerang Balik

Kapendam VI/Mulawarman, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono, mengklarifikasi narasi di media sosial bahwa sekompi anggota TNI menguber para pelaku pemukulan.
ADVERTISEMENT
"Saya konfirmasi ke Danyon (Komandan Batalyon), (penyerangan balik) itu tidak ada. Hanya saja, saat itu memang mendengar ada temannya (sesama TNI) yang dikeroyok, jadi untuk mengamankan juga," ujar Kukuh saat dihubungi kumparan, Selasa (29/8).
"Tidak ada niat balas dendam, tidak ada juga pemukulan," kata Kukuh.
"Dan ternyata, itu tidak jadi, karena kondisi wasit Sertu Ikhsan tidak apa-apa. Sehingga bisa dicegah terlebih dahulu," ujar Kukuh.
Bahkan, menurut Kukuh, sekompi tentara itu tidak jadi ke lapangan.
"Setelah kembali mendapatkan kabar bahwa Sertu Ikhsan tidak apa-apa, ya tidak dilaksanakan ke sana (lapangan), belum sampai, jadi langsung putar balik lagi," kata Kukuh.
Kapendam VI/ Mulawarman, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono. Dok: Ist