Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Para Tenaga Kesehatan yang Viral karena Konten Pelecehan hingga Langgar Etik
5 November 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Profesi tenaga kesehatan (nakes ) diikat oleh aturan kode etik yang ketat. Berbagai organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI ), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI ) dan organisasi profesi lainnya, mengatur tentang kode etik bagi anggotanya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Penggunaan media sosial oleh para tenaga kesehatan ternyata beberapa kali dinilai tak sesuai dengan etika profesi. Beberapa tenaga kesehatan justru melakukan tindakan yang melecehkan pasien dan melanggar kode etik.
Berikut beberapa tenaga kesehatan yang viral akibat konten media sosial yang dinilai tak sesuai etik.
Kevin Samuel
Dalam video yang viral pada April 2021 itu, digambarkan Kevin diminta memeriksa pembukaan seorang pasien yang hendak melahirkan. Terdapat tulisan 'awkward moment' saat Kevin hendak memeriksa.
Mimik wajah Kevin sebagai dokter yang diharap profesional dianggap warganet tidak pantas.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI kemudian memutuskan Kevin melanggar kode etik dan memberikan sanksi pembinaan selama enam bulan hingga penundaan pemberian rekomendasi izin praktik kepada Kevin.
ADVERTISEMENT
Perawat di Gunung Kidul
Seorang perempuan yang sedang menjalani pendidikan profesi perawat atau ners di Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta viral di media sosial. Dalam unggahan videonya di Tiktok, perempuan itu curhat soal pengalaman memasang kateter urine pada pasien laki-laki.
Dalam potongan video akun Tiktok @moditabok tersebut dia menuliskan keterangan terkait pengalamannya disertai dengan emotikon api.
"Ketika aku harus masang kateter urine/DC untuk pasien cowok. Mana sudah cakep, seumuran lagi," tulis potongan video yang diunggah akhir Mei 2022.
Selanjutnya, dia juga memberikan keterangan di bawah video tersebut 'Tapi tetap harus profesional ygy' keterangan itu dibubuhi dengan emotikon senyum dengan wajah dikelilingi hati.
Perempuan itu melakukan aksinya saat sedang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa tersebut kemudian disanksi oleh pihak kampus dengan ditarik dari tempat praktiknya. Ia juga saat itu terancam diskors kelulusannya.
Satria Agung
Melalui akun Tiktok @Satriaa_, siaran langsung itu ditonton hingga 4.600 orang. Aksi ini kemudian viral di media sosial dan banyak dikecam warganet.
Tenaga kesehatan yang bernama Satria Agung itu kemudian meminta maaf lewat unggahan di akun Instagram @rsud_martapura. Ia mengaku siap menerima sanksi.
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua kesalahan saya dan siap menerima sanksi rumah sakit tempat saya bekerja," ujar Satria dalam video yang diunggah Jumat (4/11/2022).
Sementara itu, pihak RSUD Martapura menyebut telah memberikan sanksi kepada Satria.
ADVERTISEMENT
“Sudah diberhentikan sementara. Dari pengakuan LS pemilik akun mengaku tidak sengaja merekam siaran langsung,” kata Pelaksana Harian Direktur RSUD Martapura, Mely Alinda, Jumat (4/11).
Kode Etik
Berikut bunyi dari aturan terkait etik dan media sosial profesi tenaga kesehatan.
Poin ketujuh fatwa aktivitas media sosial dokter oleh MKEK IDI:
ADVERTISEMENT
Kode Etik Perawat oleh PPNI:
Kode Etik Bidan oleh IBI: