Parlemen Bubar, Israel Akan Gelar Pemilu Ke-4 dalam Dua Tahun

23 Desember 2020 10:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan blok sayap kanan Israel di Knesset (parlemen) di Yerusalem pada 4 Maret 2020 Foto: Menahem Kahana / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan blok sayap kanan Israel di Knesset (parlemen) di Yerusalem pada 4 Maret 2020 Foto: Menahem Kahana / AFP
ADVERTISEMENT
Parlemen Israel (Knesset) pada Rabu (23/12/2020) dibubarkan. Langkah ini diambil setelah koalisi pemerintah gagal mengesahkan anggaran belanja untuk 2021.
ADVERTISEMENT
Koalisi pemerintahan yang berisi kubu konservatif dari Partai Likud dan kelompok tengah Partai Biru Putih diliputi perselisihan dan rasa saling tak percaya. Pemimpin Likud Benjamin Netanyahu dan Ketum Biru Putih yang juga Menhan Benny Gantz sempat bersaing memperebutkan kursi PM.
Dengan pembubaran Knesset, Israel segera menggelar pemilu pada Maret 2021. Bila pemilu itu terwujud, maka ini akan menjadi pemilihan keempat dalam dua tahun terakhir.
Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz. Foto: AFP/ Jack GUEZ dan GALI TIBBON
Pembubaran parlemen sudah dikonfirmasi oleh jubir Knesset, Uri Michael. Dia juga membenarkan penyebab pembubaran karena masalah pembahasan anggaran belanja.
“Kegagalan itu secara resmi menyebabkan pembubaran parlemen,” kata Michael seperti dikutip dari AFP.
Hampir tidak pernah ada kata sepakat dalam pembentukan koalisi pembentukan pemerintah dari dua partai besar itu. Namun, pada April 2020 ini Gantz akhirnya mau untuk bergabung bersama Netanyahu untuk membentuk pemerintahan Israel.
Seorang wanita memberikan suaranya saat pemilihan parlemen Israel, di sebuah TPS di Tel Aviv, Israel Selasa (17/9/2019). Foto: REUTERS/Ammar Awad
Salah satu alasan pembentukan pemerintahan karena perjanjian politik antara Netanyahu dan Gantz. Netanyahu akan berkuasa di Israel selama 18 bulan. Setelah itu, pada November 2021 Gantz akan menduduki posisi PM.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan sejak koalisi terbentuk, Gantz kerap menyerang kubu Netanyahu dan Yahudi konservatif. Dalam satu kesempatan Gantz pernah berkata tak akan pernah percaya pada Netanyahu.
Netanyahu membalas Gantz dengan menolak menyetujui usulan anggaran belanja yang diajukan Biru Putih. Buntut penolakan Netanyahu adalah pembubaran parlemen yang membuat mereka akan kembali berhadapan pada Pemilu 2021 mendatang.