Parlemen Filipina Umumkan Ferdinand Marcos Jr sebagai Presiden Baru

25 Mei 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr berbicara dalam konferensi pers di markas besarnya di Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina, 23 Mei 2022. Foto: Lisa Marie David/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr berbicara dalam konferensi pers di markas besarnya di Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina, 23 Mei 2022. Foto: Lisa Marie David/REUTERS
ADVERTISEMENT
Parlemen Filipina pada Rabu (25/5/2022) mengumumkan Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong sebagai presiden ke-17 di negara itu. Pengumuman disampaikan menyusul kemenangan telaknya pada pilpres 9 Mei 2022 silam.
ADVERTISEMENT
"Dengan ini saya menyatakan Ferdinand Bongbong Romualdez Marcos Jr sebagai Presiden Republik Filipina yang terpilih," kata Ketua DPR Filipina Lord Allan Velasco setelah legislator menyetujui laporan yang menyatakan Marcos sebagai pemenang, dikutip dari AFP.
Sara Duterte juga akan dilantik sebagai wakil presiden bersama dengan Bongbong dalam kepemimpinan mereka yang secara resmi akan dimulai pada bulan depan. Sesi bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Filipina secara resmi meratifikasi hasil dan memproklamirkan Marcos sebagai presiden. Mereka akan dilantik pada 30 Juni mendatang.
Kandidat presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memegang plakat ucapan terima kasih kepada para pendukung yang memilihnya, di luar markas besarnya di Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina, 11 M Foto: Lisa Marie David/REUTERS
Menurut penghitungan akhir yang dikeluarkan oleh parlemen, Marcos dan Duterte memperoleh lebih dari 31,6 juta suara atau sejumlah 58,8 persen dari total suara. Sedangkan oposisi Marcos, Leni Robredo, kalah telak di posisi kedua dengan hasil sekitar 15 juta suara.
ADVERTISEMENT
Bongbong adalah kandidat presiden pertama yang memenangkan mayoritas suara secara langsung sejak kepemimpinan ayahnya Ferdinand Marcos Jr., yang digulingkan oleh pemberontakan rakyat Filipina pada 1986.
Kemenangan Marcos mengikuti manipulasi online tanpa henti yang menutupi masa lalu kelam keluarga Marcos dan aliansinya dengan dinasti politik saingan. Ini menjadi sarana untuk mempengaruhi para pemilih di wilayah mereka.