Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kericuhan terjadi ketika legislator asal partai Oposisi Kuomintang (KMT) terlibat saling pukul dengan anggota parlemen lainnya saat mencoba mencegah Perdana Menteri Su Tseng-chang dalam menyampaikan laporan rutin di parlemen dan menyampaikan soal pelonggaran impor daging babi dari Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, sebelumnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengumumkan pada Agustus lalu soal izin impor daging babi AS.
Padahal daging itu mengandung ractopamine, zat aditif yang meningkatkan lemak yang dilarang di Uni Eropa dan China dan daging sapi yang berusia lebih dari 30 bulan.
Meskipun disambut baik AS, pihak oposisi KMT sangat menentang keputusan tersebut, mereka memanfaatkan kekhawatiran publik tentang keamanan pangan.
KMT terus memprotes keputusan soal impor daging babi dan mencegah Perdana Menteri Su Tseng-chang untuk menyampaikan laporan rutin dan mengajukan pertanyaan dengan menduduki podium tempat dia berbicara.
ADVERTISEMENT
Sementara partai yang berkuasa Partai Progresif Demokratik (DPP) memutuskan akan memastikan Su dapat berbicara di parlemen yang dijadwalkan dilakukan hari Jumat (27/11).
Legislator DPP pun membentuk barikade di sekitar PM saat dia masuk, ketika anggota parlemen KMT meniup peluit dan memegang spanduk sebagai bentuk protes.
Ketika PM Su mulai berbicara, anggota parlemen KMT melemparkan ember isi perut babi ke arahnya, dan beberapa saling pukul.
DPP mengecam protes tersebut, dengan mengatakan membuang isi perut babi adalah pemborosan makanan yang "membuat bau" di lantai parlemen dan "menjijikkan" .
Sementara KMT mengatakan keputusan impor daging babi yang dipercepat itu mengancam kesehatan masyarakat. Tuduhan itu dibantah DPP.