Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Paus Serukan Cegah Pelecehan di Timor Leste yang Dihantam Skandal Uskup Belo
10 September 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menyerukan aksi nyata untuk melindungi anak-anak dan remaja korban pelecehan. Komentar itu disampaikan Paus Fransiskus saat tiba di Timor Leste pada Senin (9/9).
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (10/9) hari ini, Paus akan memimpin misa yang diprediksi dihadiri setengah populasi Timor Leste. Jumlah penduduk Timor Leste tercatat 1,4 juta jiawa.
Sehari sebelum misa, pada pertemuan lebih kecil dengan pejabat setempat, Paus menyinggung mengenai masalah pelecehan oleh pemuka agama Katolik di Timor Leste.
Persoalan itu menjadi masalah paling sensitif yang menyelimuti perjalanan Paus ke negara paling muda di Asia itu. Bahkan, sebelum tiba di Timor Leste Paus diminta berbagai kelompok HAM dan jurnalis untuk membahas persoalan pelecehan.
"Jangan kita lupakan banyak anak dan remaja yang martabatnya dilanggar. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia," ucap Paus Fransiskus setibanya di Timor Leste seperti dikutip dari AFP.
"Kita semua dipanggil melakukan segala sesuatu yang mungkin demi mencegah segala bentuk pelecehan dan menjamin masa kanak-kanak yang sehat dan damai bagi semua orang muda," sambung Paus.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya itu Paus tak secara spesifik menyebut kasus yang terjadi di Timor Leste.
Menurut berbagai kelompok advokasi, Paus semestinya menemui korban pelecehan oleh pemuka agama saat melawat ke Timor Leste. Hal itu pernah dilakukan Paus Fransiskus saat melawat ke Irlandia dan Portugal.
Akan tetapi, dalam jadwal resmi Paus di Timor Leste tak terdapat rencana kunjungan ke korban.
Paus Fransiskus dikenal terbuka atas kritik terhadap Gereja Katolik yang di beberapa negara tersandung kasus pelecehan. Paus bahkan meminta pelaku tindakan pelecehan bertanggung jawab.
Sedangkan Timor Leste dihantam dugaan kasus pelecehan oleh Uskup Carlos Ximenes Belo. Belo merupakan pemenang Nobel Perdamaian dan pahlawan kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia. Pada 2022, Vatikan mengakui Uskup Belo melakukan pelecehan seksual terhadap bocah laki-laki di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Terkait dugaan pelecehan seksual Uskup Belo, Paus Fransiskus hanya pernah berkomentar singkat ketika diwawancarai oleh Associated Press pada 2022 lalu.
"Ketika hal itu terungkap tentang Uskup Timor Leste, saya berkata biarkan saja terbuka. Saya tidak akan menutupinya. Ini adalah keputusan yang dibuat 25 tahun lalu ketika kesadaran seperti ini belum ada," ucap Paus Fransiskus.
Belo Disanksi
Vatikan ketika kasus menimpa Uskup Belo terungkap menegaskan, pemuka agama Katolik itu sudah disanksi secara rahasia pada 2020 lalu.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menjelaskan, kasus itu sebenarnya disadari negaranya pada 2019, Belo diduga melakukan pelecehan ketika bertugas di Timor Leste saat masih menjadi bagian RI. Sanksi yang ambil kepada Belo adalah langkah disiplin, termasuk membatasi gerak serta pelarangan secara sukarela berinteraksi dengan anak.
ADVERTISEMENT
Belo mundur dari jabatan kepala di Gereja Katolik Timor Timur pada 2002 lalu. Saat itu alasan kesehatan disebut sebagai faktor pengunduran dirinya.
Selain Belo, seorang misionaris asal Amerika Serikat Richard Daschbach juga tersandung kasus pelecehan seksual anak di Timor Leste. Sama seperti Belo, Daschbach pernah dianggap membantu kemerdekaan Timor Leste.
Oleh pengadilan Daschbach terbukti melakukan pelecehan terhadap anak-anak perempuan di Timor Leste. Kini Daschbach dipenjara selama 12 tahun di Timor Leste.
Jabatannya di gereja turut pula dicopot akibat kasus pelecehan.