Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, setelah Kemenristek dilebur ke Kemendikbud, BRIN akan langsung berada di bawah naungan Jokowi.
Dengan begitu, BRIN diharapkan dapat langsung memberikan arahan untuk melakukan modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
"Iya betul (di bawah Presiden), karena Pak Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan menentukan direction bangsa ini ke depan. Dan direction ini harus ditopang dengan suatu hal yang ditandai dengan modernisasi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasto, Sabtu (10/4).
Hasto yakin BRIN akan semakin kuat di bawah naungan Jokowi. Sebab, pemerintah ingin melakukan percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal dari negara lainnya.
"Nasibnya BRIN makin kuat. BRIN di bawah Presiden. BRIN makin menjadi sebuah infrastruktur yang sangat penting bagi percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu," jelas Hasto.
ADVERTISEMENT
"Masa kita kalah sama Singapura, sama Korea Selatan yang merdekanya tidak jauh berbeda dengan kita? Itu karena apa? Risetnya," sambungnya.
Menurut Hasto, ke depannya BRIN akan dikembangkan sebagai sebuah lembaga yang senapas dengan cita-cita Indonesia untuk berdikari.
Hal ini juga dengan keinginan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang ingin peneliti dalam negeri lebih banyak meneliti soal tanaman porang. Porang adalah sejenis umbi-umbian yang bisa menjadi pengganti makanan pokok.
"Sekarang BRIN digelorakan dalam sebuah semangat yang senapas dengan cita-cita ketika republik ini diproklamirkan. Hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendiri akan berdiri dengan kuatnya, contohnya porang. Ibu (Megawati) menunjukkan, ibu sampai minta dibelikan shirataki ya, beras," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Itu kan menunjukkan porangnya dari Indonesia. Masa kita tidak meneliti apa yang kita punya? Jadi jangan kita pertentangkan dalam politik praktis, kita kembali pada hal-hal yang sifatnya fundamental terkait dengan Badan Riset Inovasi Nasional sebagai tulang punggung jalan kemajuan bangsa melalui riset dan inovasi," tandas Hasto.