PDIP Tepis Isu Ganti Hasto dari Sekjen Imbas Harun Masiku: Ada Pesan Sponsor

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (10/6/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watbun menegaskan, tak ada wacana pergantian Sekjen partai Hasto Kristiyanto di internal. Saat ini, Hasto masih menjalani proses pemeriksaan di KPK sebagai saksi buronnya Harun Masiku.

Komarudin mengatakan, sepertinya ada pesan sponsor khusus dari pihak tertentu untuk kembali membuka kasus Harun Masiku dan menjerat Hasto. Menurutnya, kasus Harun Masiku tidak berdampak besar terhadap kerugian negara.

"Enggak ada, enggak ada. Justru Pak Sekjen ini kan lagi di masalah yang sebenarnya kan, gimana ya. Urusan Harun Masiku itu orang sudah berapa lama, kemudian dari hitungan salah satu urusan begitu itu kan menyangkut kerugian negara kan," kata Komarudin di Gedung DPR, Senayan, Kamis (27/6).

"Nah kira-kira urusan Masiku ini berapa sih kerugian negara, atau siapa yang rugi yang luar biasa di situ. Tapi ini kan terkesan serangan ke Sekjen, serangan ke partai, kelihatannya. Ada pesan sponsor kan kelihatannya," tambah dia.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun (kiri) konferensi pers pemanggilan Effendi Simbolon (kanan) untuk memberikan klarifikasi di DPP PDIP, Jakarta pada Senin (10/7/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Dia menuturkan pemilihan sekjen baru baru akan dilakukan dalam Kongres partai yang rencananya akan dilakukan pada April 2025 mendatang.

"Enggak, siapa yang bilang diganti? Mekanisme dan kalau tidak ikut mekanisme kongres, itu kewenangan prerogatif Ketua Umum, dan soal itu tanya Ibu Ketua Umum, saya tidak punya kapasitas," ucap anggota Komisi II DPR itu.

Saat ini, ia menambahkan internal partai solid untuk mengawal setiap langkah politik PDIP.

'Dan struktur partai sampai hari ini tetap kompak, siap mengawal partai, mengawal ketua umum, mengawal sekjen, dan mengawal simbol-simbol partai," tutup Komarudin.