Pejabat Kemenkes Saat Terima Tugas ke Wuhan: Kagetnya 5 Menit, Setelahnya Senang

18 Februari 2020 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Budi Sylvana menghadiri dialog bersama Menlu RI dan Tim Evakuasi WNI dari Wuhan di Kemenlu RI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Budi Sylvana menghadiri dialog bersama Menlu RI dan Tim Evakuasi WNI dari Wuhan di Kemenlu RI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Saat pertama kali dikabari ikut menjadi bagian dari tim evakuasi 238 WNI ke Wuhan, China, daerah wabah virus corona, ia kaget. Namun perasaan itu tak lama, berganti menjadi rasa senang karena bisa menyelamatkan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Itulah yang dirasakan oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Budi Sylvana saat menerima perintah dari Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan.
"Saya manusia ya Bu, saya kaget. Itu hanya 5 menit saya kaget. Tapi tidak semua orang bisa dapat amanah seperti ini. Takut ada tapi setelah itu kami sukanya luar biasa," kata Budi saat diskusi di Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
"Saya terima perintah itu kurang dari 24 jam. Supaya bisa langsung segera berangkat," sambung dia.
Menlu Retno Marsudi hadiri pertemuan dengan Tim Aju dan Evakuasi WNI di Wuhan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Budi sempat santai, ketika Menlu Retno Marsudi mengumumkan akan mengevakuasi warganya dari Wuhan. Sebab, semua sistem sudah direncanakan, sehingga ia tidak berpikir akan dikirim ke pusat wabah virus corona.
Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Budi Sylvana (kedua dari kanan) bersalaman dengan Menlu RI Retno Marsudi. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
"Tapi sejak ibu deklarasikan bahwa proses evakuasi dilakukan kurang dari 24 jam itu sistem sudah kerja. Saya santai karena saya tidak memperkirakan pergi ke Wuhan," tuturnya.
"Di menit terakhir, sore hari jelang pulang kantor, saya dapat kabar bahwa Menkes perintahkan kami langsung pergi ke Wuhan," sambung dia.
Kini 238 WNI itu telah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Mereka telah dinyatakan sehat setelah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau selama 14 hari.