Pejuang Hamas dan Jihad Islam Tembak Tank Israel yang Serang Rafah

10 Mei 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza (7/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza (7/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
ADVERTISEMENT
Hamas membalas serangan Israel di Rafah pada Kamis (9/5). PBB menyebut jutaan warga Gaza mengungsi di Rafah sejak operasi militer Israel di wilayah itu pada Oktober 2023 sampai kini.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya milisi Hamas dan Gerakan Jihad Islam menyebut, pejuangnya menembakkan rudal anti-tank dan mortir ke arah tank-tank Israel yang berada di timur Rafah.
Sedangkan medis dan penduduk di Rafah menyebut, serangan Israel di sekitar masjid Rafah menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza (7/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Serangan Israel juga menargetkan lingkungan perumahan di Sabra. Sebanyak 12 orang, termasuk perempuan dan anak-anak tewas.
Israel bersikeras menyerang Rafah karena percaya milisi Hamas bersembunyi di sana. Serangan Israel ke Rafah sejak awal ditujukan untuk melenyapkan Hamas di Gaza.
Rencana Israel menyerang Hamas ditolak berbagai pihak internasional dari Amerika Serikat (AS) sampai PBB.
PBB memperingatkan bila serangan darat Israel ke Rafah terwujud maka akan terjadi pertumpahan darah.
ADVERTISEMENT
Sementara Gedung Putih berulang kali berharap Israel tak meluncurkan serangan darat ke Rafah. Sebab, Israel tak punya rencana detail mengenai perlindungan sipil di Rafah saat memulai serangan.
"Menghantam Rafah, pada pandangan (Presiden AS Joe Biden), tidak akan mencapai objektif mereka," ujar juru bicara Gedung Putih John Kirby seperti dikutip dari Reuters.
Total korban jiwa serangan Israel ke Rafah sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 35 ribu. Mayoritas korban jiwa adalah warga sipil.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, 80 ribu warga lainnya menderita luka-luka.