Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelaku Pembantaian Massal di California Tewas Bunuh Diri, Motif Belum Diketahui
23 Januari 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pelaku penembakan di sebuah aula dansa di Kota Monterey Park, Negara Bagian California , Amerika Serikat (AS) tepat pada perayaan malam Tahun Baru Imlek menembak dirinya sendiri saat polisi berusaha menangkapnya pada Sabtu (21/1).
ADVERTISEMENT
Pria berusia 72 tahun bernama Huu Can Tran itu sempat pergi ke sebuah tempat dansa lain tidak jauh dari lokasi penembakan pertama. Orang-orang dari klub tersebut lalu mencegah dan melucuti senjatanya sebelum dia melarikan diri.
Selama beberapa jam berikutnya, polisi melacak sebuah mobil van buronan yang berakhir di Kota Torrance. Ketika petugas mendekat, mereka mendengar satu tembakan dari dalam kendaraan tersebut.
"Tersangka mengalami luka tembak yang dilakukan sendiri dan dinyatakan meninggal di tempat," terang Sheriff Kabupaten Los Angeles, Robert Luna, dikutip dari AFP, Senin (23/1).
"Saya dapat memastikan bahwa tidak ada tersangka lain dari insiden penembakan massal tersebut," lanjut dia.
Penembakan ini melanda kota dengan komunitas Asia yang besar yang sedang merayakan Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Kota Monterey Park adalah rumah bagi sekitar 60.000 orang yang kebanyakan merupakan orang Asia atau Asia-Amerika.
Namun, Luna menyebut alasan di balik serangan mengerikan itu masih menjadi misteri. Saksi mata mengatakan, tersangka menembak tanpa pandang bulu dan tampaknya memiliki banyak amunisi.
Lima pria dan lima wanita—sebagian besar berusia 50-an atau 60-an—tewas dalam penembakan. Sekitar sepuluh lainnya turut terluka.
"Penyelidikan masih berlangsung. Detektif bekerja sepanjang waktu mengumpulkan informasi tambahan dan bekerja untuk menentukan motif di balik peristiwa yang sangat tragis ini," jelas Luna.
"Kami tidak tahu apakah ini secara khusus merupakan kejahatan rasial dalam hukum, tetapi siapa yang masuk ke ruang dansa dan menembak mati 20 orang?" tanya dia.
Luna mengungkapkan apresiasi kepada dua orang dari lokasi percobaan serangan kedua yang berhasil mencegah tersangka.
ADVERTISEMENT
"Tersangka masuk ke sana, mungkin dengan maksud untuk membunuh lebih banyak orang, dan dua anggota komunitas yang pemberani memutuskan untuk bertindak dan melucuti senjatanya," ujar dia.
"Mereka melucuti senjata, dan tersangka melarikan diri," lanjutnya.
Penembakan di Kota Monterey Park adalah yang paling mematikan di negara itu sejak seorang pria bersenjata menewaskan 22 orang di sebuah sekolah dasar di Kota Uvalde, Negara Bagian Texas, pada Mei 2022. Kekerasan senjata masih menjadi masalah besar di AS.
Situs Gun Violence Archive mencatat, Washington menyaksikan hingga 647 penembakan massal sepanjang 2022.
Pun lebih dari 44.000 orang meninggal akibat luka tembak dalam periode yang sama di seluruh AS.
Lebih dari setengahnya adalah kasus bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang terguncang masih berusaha memproses kejadian terbaru ini di pusat dukungan komunitas Kota Monterey Park.
"Ada satu atau dua keluarga di sini yang belum dapat menghubungi orang yang mereka cintai dan mereka tidak tahu apakah mereka berada di rumah sakit atau sudah meninggal," ungkap perwakilan Tim Penanggulangan Krisis Los Angeles, Joe Avalos.