Pelaku Penembakan Politikus Muslim India Teriakkan Slogan Hindu Usai Beraksi

17 April 2023 10:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelayat membawa jenazah mantan anggota parlemen India Atiq Ahmed dan saudaranya Ashraf Ahmed setelah mereka ditembak mati oleh pria bersenjata di luar Rumah Sakit Kalvin saat dibawa untuk pemeriksaan medis dalam tahanan polisi, di Prayagraj (16/4).
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan terhadap politikus Muslim India saat live di televisi, meneriakkan slogan Hindu usai beraksi.
ADVERTISEMENT
Atiq Ahmed terbunuh pada Sabtu (15/4) lalu saat diwawancarai wartawan terkait kasus penculikan yang menyeret dirinya. Saudara Atiq, Ashraf, juga tewas akibat tembakan jarak dekat. Sebelum menjadi politikus, korban terlibat dalam dunia kriminalitas.
Pelaku penembakan menyamar sebagai jurnalis ketika beraksi. Dalam rekaman televisi, terdengar salah seorang pelaku meneriakkan slogan Hindu.
Anggota parlemen India dan Anggota Parlemen (MP) dari Partai Samajwadi, Atiq Ahmed pada 21 Juli 2008. Foto: Raveendran/AFP
"Jai Shri Ram," kata seorang pelaku usai melepaskan tembakan, demikian dikutip dari Hindustan Times.
Jai Shri Ram adalah seruan yang kerap dipakai umat Hindu India dalam berbagai acara atau penyambutan. Ucapan itu berarti 'Kemenangan bagi Rama'.
Jai Shri Ram oleh umat Hindu India dipakai sebagai simbol ketaatan atas iman yang mereka pegang. Seruan itu juga kerap dipakai partai penguasa India pimpinan PM Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP), yang dikenal dengan ideologi nasionalis Hindu.
ADVERTISEMENT
Ketiga pelaku pembunuh Ahmed dan saudaranya, identitas belum diungkap secara resmi oleh kepolisian setempat. Namun, media India menyebut mereka adalah Arun Maurya, Lavlesh Tiwari, dan Sunny.
Dua di antaranya ditangkap usai menembak mati. Sementara satu lainnya menyerahkan diri ke kepolisian. Dari catatan kepolisian mereka adalah penjahat kelas teri.
Laporan beberapa media lokal India, ketika beraksi mereka benar-benar terlihat seperti wartawan. Satu pelaku membawa kamera dan lainnya membawa mikrofon dengan logo salah saluran televisi.