Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelaku Penembakan SD di Texas Sempat Memposting Rencana Serangannya di FB
26 Mei 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gubernur Texas Greg Abbott pada Rabu (25/5/2022) mengatakan pria bersenjata yang telah membunuh sebanyak 19 anak-anak dan 2 guru, beberapa menit sebelum meluncurkan serangannya sempat memposting pesan online bahwa ia akan menembak sebuah sekolah dasa r.
ADVERTISEMENT
"Pria bersenjata yang amukannya berakhir ketika polisi membunuhnya itu juga telah mengirim pesan pada hari Selasa yang mengatakan bahwa dia akan menembak neneknya, diikuti oleh postingan internet lain yang mengonfirmasi bahwa dia telah melakukannya," papar Abbott dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Reuters.
Menurut Abbott, pelaku memposting pesan itu di Facebook. Namun juru bicara perusahaan induk Facebook, Meta Platforms FB.O, mengatakan pesan itu merupakan pesan pribadi yang dikirimkan secara personal. Pihak Facebook enggan untuk mengutarakan siapa yang menerima pesan atau melalui platform Meta mana yang digunakan pelaku – seperti Messenger atau Instagram.
Sebelum melakukan serangan ke sekolah, pelaku sempat menembak wajah neneknya di rumah yang mereka tinggali bersama. Sang nenek selamat dan langsung menelepon polisi. Pihak berwenang mengidentifikasikan pelaku bernama Salvador Ramos (18).
Usai menembak neneknya, pelaku menabrakkan mobilnya di dekat Sekolah Dasar (SD) Robb di Uvalde, Texas, yang berlokasi sekitar 130 kilometer ke barat dari San Antonio. Pelaku berhasil menghindar dari penjaga sekolah yang berusaha mendekatinya sebelum berlari masuk ke pekarangan sekolah itu.
ADVERTISEMENT
Pelaku kemudian memasuki sekolah melalui pintu belakang membawa senapan model AR-15 dan berjalan ke lorong kelas empat dan mulai menembaki semua siswa-siswi yang berada di sana. Pihak berwenang mengatakan pelaku secara legal membeli sebanyak dua senapan serta 375 butir amunisi beberapa hari sebelum insiden penembakan terjadi.
Menurut kepolisian setempat, tidak ada tembakan balasan yang terjadi saat itu. Pelaku sempat menjatuhkan tas berisi penuh dengan amunisi dan mencoba melarikan diri ketika melihat polisi mulai berdatangan.
"Sementara itu, polisi mengepung gedung, memecahkan jendela untuk membantu anak-anak dan staf melarikan diri. Agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat juga hadir dan memasuki gedung untuk menghadapi pelaku. Satu agen terluka dalam baku tembak," kata seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, pelaku yang sudah putus sekolah sejak SMA itu ditembak polisi dan tewas di tempat. Diketahui pelaku tidak memiliki catatan kriminal atau riwayat penyakit mental yang diidap.
Akibat peristiwa itu, Abbott mengatakan sejumlah 17 orang lainnya mengalami luka ringan. "Yang terluka termasuk beberapa anak yang selamat dari tembakan di ruang kelas mereka," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas Chris Olivarez.
Hingga saat ini, tim penyelidik belum dapat mengungkap motif penembakan itu dan tak banyak informasi terkait latar belakang pelaku dapat dijabarkan.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Inggris DailyMail.com, ibu pelaku, Adriana Reyes, menggambarkan putranya sebagai seseorang yang kerap menyendiri dan tidak memiliki banyak teman.