Pemandu Jalur Alternatif Puncak yang Peras Wisatawan Rp 850 Ribu Minta Maaf

22 Desember 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pemandu jalur alternatif di Puncak, Bogor berinisal CN alias Bokep (tengah) melakukan permohonan maaf usai memeras wisatawan yang diantarnya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pemandu jalur alternatif di Puncak, Bogor berinisal CN alias Bokep (tengah) melakukan permohonan maaf usai memeras wisatawan yang diantarnya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pemandu jalur alternatif di Puncak Bogor, Cecep Khoridin, melakukan pemerasan kepada wisatawan dengan mengenakan tarif hingga RP 850 ribu untuk jasa memandu di jalur alternatif. Video Cecep viral dan dia diamankan polisi.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan pemeriksaan di Polsek Cisarua, Cecep mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada wisatawan dan masyarakat Puncak, khususnya kepada pemilik akun TikTok Bylibra atas kejadian video viral (tersebut),” ujar Cecep Khoridin dalam keterangannya, Minggu (22/12).
“Saya meminta uang sebesar Rp 850.000 jasa pengantaran jalan memakai motor menuju Pom Bensin Tugu,” tambah dia.
Cecep mengakui bahwa dia hanya menerima uang sebesar RP 150 ribu dari tarif yang telah dia ajukan. Adapun sisanya sebesar RP 100 ribu, dia mengatakan belum menerima karena tidak ada bukti transfernya.
“Saya menerima uang Rp 150.000 melalui transfer tahap pertama dan tahap kedua Rp 100.000. Cuma tahap kedua belum jelas. Nggak ada bukti fotonya. Masuk apa nggak-nya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan, mengatakan kasus ini berawal saat pelaku menawarkan jasa pengawalan jalur alternatif ke korban. Keduanya pun sepakat, namun pelaku awalnya tak mematok tarif dan mengaku siap dibayar seikhlasnya.
"CN alias Bokep menawarkan jasa kepada pengendara wisatawan yang akan hendak menuju jalur atas Puncak Cisarua Bogor, karena pada saat itu situasi Jalur Puncak sedang padat dan diduga pelaku memang mengakui meminta bayaran dengan membayar seikhlasnya dengan menggunakan jalur alternatif melalui Jalur Gardenia Cilember - Jogjogan," kata Dedi lewat keterangannya, Sabtu (21/12).
Setelah pelaku mengantar, lanjut Dedi, korban saat itu mentransfer uang senilai Rp 150 ribu ke pelaku. Ia lalu tak terima dengan jumlah uang tersebut.
Pengendara mentransfer uang sejumlah Rp. 150.000, “Dan pelaku pungli menolak karena tidak sesuai dengan hasil kerja yang seharusnya mengantar dibayar sebesar Rp 300.000, 400.000, dan pelaku tidak terima langsung emosi karena si pengendara secara sepihak mentransfer uang hanya sebesar Rp 150.000. Karena sudah emosi pelaku langsung meminta uang sebesar Rp 850.000," bebernya.
ADVERTISEMENT
Korban lalu tak terima dan merasa diperas pelaku. Merespons video viral tersebut, pelaku akhirnya diciduk polisi.
"Akhirnya terjadi percekcokan antara pengendara kendaraan mobil dengan pelaku sampai akhirnya pelaku diberikan tambahan uang sebesar Rp 100.000," tandasnya.