Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pembelaan Anggota DPRD Sumut soal Dorong Pramugari: Saya cuma Bantuin Bapak Tua
15 April 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Anggota DPRD Sumut asal Golkar, Megawati Zebua, buka suara terkait video dirinya yang viral di media sosial dengan narasi mendorong dan mencekik pramugari lantaran masalah koper.
ADVERTISEMENT
Megawati membantah tudingan mencekik pramugari itu. Katanya, hal tersebut keliru.
Menurutnya, yang terjadi adalah ia hanya mendorong pramugari agar membukakan jalan untuk penumpang lainnya.
“Mungkin video viral itu yang mengatakan saya mencekik itu tidak ada sama sekali. Tidak pernah saya mau mencekik orang, saya hanya menyuruh pramugarinya untuk bergeser supaya penumpang yang lain bisa masuk pada saat itu,” kata Megawati saat ditemui di DPRD Sumut, Selasa (15/4).
“Jadi inilah media sosial juga dan saat itu saya juga hanya mau membantu seorang bapak tua yang tidak ingin tasnya barangnya dibagasikan karena dia akan transit ke Padang,” kata dia.
Saat itu, Megawati bilang, ia berupaya bernegosiasi dengan pramugari untuk menolong pria tua tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pada saat menunggu barang di tempat menunggu bagasi satu jam kan, bisalah dia enggak kedapatan pesawat tadi kan hangus tiketnya,” kata dia.
“Makanya saya sangat membantu, saya minta tolong ke pramugarinya tapi pramugarinya bertahan sekali,” jelasnya.
Soal Koper
Di sisi lain, soal tudingan ia yang memaksa kopernya untuk ditempatkan di kabin, menurut Megawati juga keliru.
Pasalnya, kata dia, kopernya memang sedianya sudah dilabeli untuk bagasi. Namun, sebelum menaiki pesawat, kopernya ternyata tak diizinkan masuk ke bagasi.
Untuk itu, Megawati beranggapan bahwa kopernya bisa dibawa ke atas pesawat dan memasuki kabin.
“Tapi karena tak diizinkan saya berpikir ini bisa masuk kabin tapi dihalangi pramugari yang mengatakan 'Bu, tas ibu sudah dilabel jadi diletakkan di sini (kargo)',” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Biarlah dek saya masukkan ke kabin kan sudah nyampe di atas,” jelas dia.
Akibatnya, keduanya pun terlibat cekcok hingga akhirnya Megawati diturunkan dari pesawat.
“Tapi saya tak diizinkan (untuk mengajak diskusi di pesawat), saya dimintakan dan ditarik ke bawah untuk turun dari pesawat itu,” jelasnya.
Megawati pun ketinggalan pesawat dan harus melanjutkan perjalan pada esok harinya yakni Senin (14/4).
Kronologi versi Wings Air
Corporate Communication Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menuturkan insiden ini berawal dari Megawati yang tidak terima kopernya diletakkan di kargo pesawat. Padahal, koper Megawati sebelumnya sudah berlabel bagasi.
Peristiwa terjadi di pesawat Wings Air nomor penerbangan IW 1267 rute Gunung Sitoli-Nias, Minggu (13/4).
"Seorang pelanggan inisial MZ membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang," kata Danang, Selasa (15/4).
ADVERTISEMENT
"Namun, pelanggan menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif," kata dia.
Respons Golkar
Lantas, seperti apa respons Golkar terkait hal ini?
Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah menuturkan pihaknya belum mengetahui duduk perkara kasus ini. Untuk itu, ia akan segera meminta klarifikasi dari Megawati.
“Iya. Saya belum mendengar langsung dari yang bersangkutan tentang kejadian ini, apa masalah sebenarnya,” kata Ijeck saat dikonfirmasi kumparan.
“Iya (kami minta klarifikasi). Mohon bisa kita tanggapi dengan tenang dulu ya,” sambungnya.