Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pelaku pembunuhan perempuan bernama Resti Widia (30) yang ditemukan dalam lemari kamar kos di Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, berhasil diringkus polisi.
ADVERTISEMENT
Tersangka pembunuhan berinisial DS (24). Ia ditangkap di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) sini hari.
"Pelaku sudah kita tetapkan jadi tersangka dan besok kita akan rilis ke publik pelaku pembunuhnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Mahara Tua Siregar.
Ketika proses penangkapan, pelaku sempat berupaya melarikan diri, namun berhasil ditangkap tim Satreskrim Polresta Jambi.
Terkait motif hingga kronologi pembunuhan masih didalami kepolisian.
"Kita akan perdalam lagi demi mengetahui apakah ada keterlibatan pelaku lainnya," katanya.
Resti sendiri merupakan warga Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Menurut keterangan pemilik kos, Resti masih terlihat pada Selasa, tanggal 24 September 2024.
Keesokan harinya pada Rabu (25/9) malam, Resti ditemukan tewas di dalam lemari kosnya. Tubuhnya tertumpuk pakaian di dalam lemari, tangannya terikat di dan mulut tersumpal kain.
ADVERTISEMENT
Sejumlah barang milik Resti hilang, seperti tabungan, dua unit ponsel, serta kalung.
Sebelum jasad korban ditemukan, ponsel wanita itu tak bisa dihubungi, sehingga temannya berinisiatif mendatangi kos. Namun sesampainya di sana, ia melihat ada bekas congkelan di pintu kamar Resti, sehingga pintu langsung dibuka.
Ketika masuk, ia terkejut melihat jasad Resti terikat di dalam lemari. Ia lalu melaporkannya ke pemilik kos.
"Dari keterangan teman korban, korban hendak balik kampung. Namun nahasnya ia ditemukan meninggal dunia," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Kompol Muhammad Aulia.
Korban Diduga Dapat Ancaman
Ismed Kaisar (58), ayah mendiang Resti, mengatakan anaknya sempat menghubungi pihak keluarga dan mengaku mendapatkan ancaman.
"Sebelumnya almarhum anak saya ada komunikasi kepada keluarga di Banten, seperti dia ada kena ancam," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses penyelidikan, polisi sudah memeriksa 12 orang sebagai saksi.