Pemilik Baru Tahu Pondasi Rumah Dijebol Buat Galian saat Ada Pekerja Tertimbun

28 Oktober 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi depan rumah yang fondasinya terdampak galian saluran air Sudin SDA Jakarta Timur, Ciracas, Jaktim, Senin (28/10). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi depan rumah yang fondasinya terdampak galian saluran air Sudin SDA Jakarta Timur, Ciracas, Jaktim, Senin (28/10). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Atmamudin (51) mengaku terkejut saat tahu pondasi rumahnya dijebol oleh pekerja proyek galian saluran air milik SDA Jaktim. Penjebolan itu diketahuinya usai 3 pekerja tertimbun di dalam terowongan saluran air.
ADVERTISEMENT
Atmam menjelaskan, penjebolan tak berizin ini berawal dari proyek galian di sepanjang Jalan Jambore, Ciracas, Jaktim, yang dimulai sejak bulan Agustus.
Selama prosesnya, dia tidak pernah mendapatkan pemberitahuan bahwa ternyata galian untuk saluran itu akhirnya sampai di depan rumahnya pada akhir September 2024.
Kondisi depan rumah yang fondasinya terdampak galian saluran air Sudin SDA Jakarta Timur, Ciracas, Jaktim, Senin (28/10). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Enggak ada (pemberitahuan galian). Tiba-tiba datang gitu. Kami sosialisasi ke warga yang terdekat di titik itu tidak ada sama sekali," ujarnya kepada kumparan, Senin (28/10).
Singkat cerita, ayah 5 anak ini baru menyadari bahwa penggalian saluran yang langsung bermuara ke kali di sebelah kanan rumah itu ternyata menjebol pondasi rumahnya. Itu pun setelah ada 3 pekerja yang tertimbun pada tanggal 21 Oktober 2024 sekitar pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Tertimbun 3 orang, tapi mereka nggak meninggal sih. Tapi sempat dilarikan ke rumah sakit 1 orang," ujar Atmamudin.
Galian tanah di Ciracas dekat pondasi rumah warga. Foto: Dok. Istimewa
Setelah hari itu, Atmamudin yang sudah tinggal di rumah bernomor 1A sejak 2017 tersebut, menuntut penjelasan sehingga terjadi mediasi pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Hadir dalam mediasi itu pihak kontraktor, RT dan RW, serta Lurah. Hasilnya pihak kontraktor mengaku akan memasang pondasi besi pada terowongan yang sudah digali. Namun, mereka mengelak kalau galian itu mengenai pondasi rumah.
"Mereka katanya mau menguatkan yang sudah tergali. Itu atap-atapnya sebelum dipasang kotak itu yang beton ya. Beton itu mereka menguatkan di atasnya dulu. Baru dipasang yang kotak gitu. Nah, itu pun tadi sempat terjadi pebicaraan yang intinya mereka mengelak," ujar Atmam.
Galian tanah di Ciracas dekat pondasi rumah warga. Foto: Dok. Istimewa
Atmam pun menuntut pertanggungjawaban Sudin Tata Air Jakarta Timur atas kerugian materiil dari peristiwa ini. Terlebih, rasa aman dari kekhawatiran akan pondasi rumah yang ambruk.
ADVERTISEMENT
Dia sudah mengirimkan surat ke Sudin Tata Air Jaktim. Ia juga meminta master plan proyek penggalian saluran yang menjebol pondasi rumahnya itu.
"Meskipun nanti itu disanggah lagi dengan apa caranya. Tapi kan secara struktural tanah itu kan sudah berkurang kekuatannya. Rumah ini kan sedang dijual sudah lama," ujar Atmamudin.
Kini Atmam tengah dalam proses menjual rumah tersebut. Penjajakan rumahnya sudah dilakukan jauh sebelum proyek saluran air itu terjadi. Namun ia khawatir prosesnya akan berlangsung lama.
"Nanti dampaknya akan panjang. Bisa jadi rumah ini enggak laku," tambahnya.