Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemilu Sela AS: Partai Republik Nyaris Raih Mayoritas DPR, Senat Diperebutkan
10 November 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dalam pemilu sela Amerika Serikat (AS) untuk menyusun ulang Kongres, Partai Republik hampir memenangkan mayoritas di DPR sedangkan Senat masih dipertaruhkan pada Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Partai Demokrat berhasil mencegah 'red wave'. Merujuk pada warna merah simbol Partai Republik, red wave berarti kemenangan signifikan partai tersebut dalam pemilu.
Kendati demikian, menurut proyeksi Edison Research, Partai Republik telah merebut setidaknya 210 dari 435 kursi DPR.
Artinya, Partai Republik hanya membutuhkan delapan kursi lagi untuk mendapatkan mayoritas 218 kursi DPR.
Mereka masih harus bergelut dengan 33 kontes untuk DPR, termasuk 21 dari 53 kompetisi paling kompetitif menurut analisis Reuters.
Jika mengendalikan mayoritas, maka mereka dapat merenggut kendali DPR dari Partai Demokrat. Sehingga, pihaknya bisa menghentikan agenda legislatif Presiden AS, Joe Biden.
Bahkan mayoritas, Partai Republik dapat menghalangi isu prioritas Partai Demokrat seperti hak aborsi, serta meluncurkan penyelidikan terhadap pemerintahan maupun keluarga Biden.
ADVERTISEMENT
Biden mengakui kenyataan tersebut pada Rabu (9/11). Biden mengatakan, dia siap bekerja sama dengan Partai Republik.
Melalui panggilan telepon, Biden berbicara dengan Pemimpin Minoritas DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy.
Bila kemenangan berpihak kepada partainya, McCarthy akan mencalonkan diri sebagai Ketua DPR. Tetapi, dia akan kesulitan menyatukan kaukusnya yang terpecah.
Pasalnya, kaum sayap kanan garis keras enggan berkompromi.
"Rakyat Amerika telah menjelaskan, menurut saya, bahwa mereka mengharapkan Partai Republik siap bekerja dengan saya juga," jelas Biden, dikutip dari Reuters, Kamis (10/11).
Nasib yang tidak pasti turut membayangi Senat. Salah satu partai dapat merebut kendali penuh dengan menyapu habis perlombaan ketat di Negara Bagian Nevada dan Arizona.
Otoritas sedang menghitung ribuan surat suara di kedua wilayah tersebut. Tanpa partai yang menenangkan mayoritas Senat, pemilihan putaran kedua akan berlangsung di Negara Bagian Georgia.
ADVERTISEMENT
Senator pertahana dari Partai Demokrat, Raphael Warnock, dan lawannya dari Partai Republik, Herschel Walker, gagal mencapai 50 persen suara pada Selasa (8/11). Alhasil, mereka akan kembali dalam pertempuran satu lawan satu pada 6 Desembet.
Sebagaimana DPR, kendali atas Senat akan memberikan Partai Republik kekuatan untuk membatasi Biden.
Mereka dapat meluncurkan investigasi pula terhadap politikus yang dicalonkan Biden untuk jabatan yudisial dan administratif.
Sepanjang sejarah, partai yang berkuasa nyaris selalu kehilangan kursi dalam pemilihan sela AS. Walau mampu menghindari kekalahan signifikan, para pemilih menolak Partai Demokrat akibat tingkat inflasi selama pemerintahan Biden.
Partai Republik pun menanggung kecaman lantaran berusaha melarang aborsi dan menuduh kecurangan penghitungan suara.
Mantan Presiden AS, Donald Trump, telah mengulangi klaim itu sejak kalah melawan Biden dalam pilpres 2020. Biden lantas membingkai pemilu sela kali ini sebagai ujian terhadap demokrasi AS.
ADVERTISEMENT
Sebagian calon yang menggemakan klaim itu mendapati kemenangan dalam pemilu sela, tetapi banyak dari mereka yang mencari jabatan pengawas pemilu di tingkat negara bagian menemui kekalahan.
"Itu adalah hari yang baik, menurut saya, untuk demokrasi," ungkap Biden.