Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menegaskan, sudah tidak mampu lagi mentolerir segala bentuk kekacauan.
ADVERTISEMENT
Komentar Lam disampaikan bertepatan dengan satu tahun peringatan demo besar pro-demokrasi di Hong Kong. Saat itu jutaan warga Hong Kong tumpah ruah di jalanan untuk memprotes pembahasan RUU Ekstradisi yang dinilai mengancam demokrasi di wilayah administrasi khusus itu.
"Kami semua melihat betapa sulitnya apa yang kami lalui satu tahun terakhir, dan karena hal itu kami mempunyai banyak masalah yang harus dihadapi," ucap Lam seperti dikutip dari Reuters.
"Kami harus belajar dari kesalahan, saya harap semua anggota parlemen belajar dari kesalahan bahwa Hong Kong tak mampu lagi berhadapan dengan kekacauan seperti itu," sambung dia.
Kondisi Hong Kong sampai pertengahan 2020 masih jauh dari kata kondusif. Kondisi diperparah dengan pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa pekan terakhir massa prodemokrasi kembali turun ke jalan menentang UU Keamanan yang sudah ditetapkan Beijing untuk Hong Kong. UU keamanan adalah aturan baru usai UU ekstradisi ditolak pengesahannya.
Aktivis Hong Kong telah menyerukan warga untuk memperingati satu tahun demo prodemokrasi dengan turun ke jalan pada Kamis (11/6). Sementara pada Minggu (14/6) mereka berencana menggelar referendum untuk menentukan apakah pemogokan nasional dibutuhkan atau tidak.
Aksi mogok massal merupakan protes atas pemberlakuan UU keamanan nasional.
"Selama setahun terakhir, warga Hong Kong dan dunia menjadi saksi atas memburuknya situasi di Hong Kong karena Beijing memperketat cengkramannya atas kebebasan kota ini," kata aktivis prodemokrasi Joshua Wong.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.