Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Pemprov DKI Akan Ganti Material JPO ke Concrete Wood agar Tak Dicuri Lagi
15 April 2025 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana mengganti material Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) agar tak ada lagi bordes JPO yang menjadi sasaran pencurian seperti di JPO di kawasan Daan Mogot.
ADVERTISEMENT
Ke depan, pelat baja atau aluminium yang kerap dicuri akan diganti dengan material concrete wood atau conwood.
“Ke depannya kami membangun JPO, semua sudah tidak pakai baja lagi,” kata Kepala Dinas Bina Marga, Heru Suwondo kepada wartawan di sela mendampingi Wagub Rano Karno meninjau JPO di Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (15/4).
Material conwood atau concrete wood dinilai lebih aman karena tidak laku dijual. Berbeda dengan pelat baja dan aluminium yang banyak dicari dan lebih mudah dijual sebagai barang bekas.
Material conwood ini terbuat dari campuran serat fiber dan semen Portland dan dibentuk menyerupai kayu asli.
“Jadi sebenarnya penggunaan beton atau baja itu kan tergantung karakteristik di daerah masing-masing. Nah, untuk yang sekarang, kita membangun JPO sudah tidak menggunakan pelat lagi. Pelat baja atau aluminium kita sudah tidak menggunakan itu lagi. Kami menggunakan material yang tidak laku dicuri,” ujar Heru.
ADVERTISEMENT
Empat Kali Dicuri
Heru menjelaskan, kasus pencurian pelat di JPO Daan Mogot sudah terjadi berulang kali terjadi sejak 2022 hingga sekarang. Total, sudah empat kali pencurian terjadi di lokasi itu.
“Karena kejadian kehilangan ini bukan hanya sekali ini saja. Untuk Daan Mogot ini udah sering banget. Dari tahun 2022-2023 sampai kemarin. Jadi, hitungan kami sekitar ada 4 kali kecurian JPO yang ada di Daan Mogot,” ucapnya.
Namun untuk mengganti keseluruhan struktur lama agar bisa memakai conwood masih terkendala biaya. Apalagi, struktur JPO lama tidak kompatibel dengan material baru tersebut.
“Karena strukturnya berbeda. Kalau membongkar kan butuh biaya tinggi. Lebih baik kita komunikasikan dengan masyarakat, dengan petugas untuk pengawasan JPO,” ujar Heru.
ADVERTISEMENT