Pemuda Lereng Merapi Buat Lapangan Bola ala Eropa: Cetak Pemain Profesional

4 Juli 2020 18:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapangan desa rasa lapangan Eropa di Kepuharjo Sport Center (KSC), Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan desa rasa lapangan Eropa di Kepuharjo Sport Center (KSC), Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Karang Taruna Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman menyulap lapangan desa menjadi lapangan dengan rumput ala Eropa. Diberi nama Kepuharjo Sport Center (KSC), fasilitas yang disuguhkan lengkap seperti lapangan mini soccer dan futsal menggunakan rumput zoysia matrella.
Lapangan desa rasa lapangan Eropa di Kepuharjo Sport Center (KSC), Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gani Sadat anggota Karang Taruna Kepuharjo dan inisiator Kepuharjo Sport Center (KSC) menjelaskan salah satu keinginan pemuda membangun lapangan desa ini untuk pembinaan usia dini. Uang dari hasil penyewaan lapangan untuk perawatan dan pembinaan usia dini melalui sekolah sepak bola (SSB).
"Kita ingin bikin SSB. Mungkin target Agustus untuk pembinaan usia dini dibuka. Kita matangkan dulu," kata Gani ditemui di Kepuharjo, Sabtu (4/7).
Gani merasa prihatin, karena selama ini para pemain sepak bola asal Sleman berasal dari wilayah Sleman barat. Sementara untuk Sleman utara termasuk Kecamatan Cangkringan belum pernah terlahir pemain sepak bola profesional. Padahal masyarakat wilayah di lereng Merapi itu amat menggandrungi sepak bola.
"Kalau sama bola sekitar 80 persen suka warga sini. Kalau dilihat dari antusias warga lebih banyak seneng ke bola dibanding yang lainnya," ujarnya.
Lapangan desa rasa lapangan Eropa di Kepuharjo Sport Center (KSC), Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
"Ya kalau dari karang taruna harapannya kita bisa buat bibit untuk bisa ada satu atau dua dari Cangkringan bisa ke klub profesional. Klub profesional mana pun," katanya.
Gani kemudian mencontohkan, untuk masuk tim PSS Sleman junior saja, anak-anak Cangkringan belum tembus. Dengan fasilitas memadai ini, dia ingin ada putra Cangkringan yang memberi sumbangsih pada klub kabupatennya.
"Selama ini belum ada yang ikut PSS junior di sini," katanya.
Dia percaya dengan fasilitas yang memadai maka bibit-bibit baru akan muncul dengan subur. Oleh karenanya dia berharap langkanya dan teman-temannya bisa dicontoh daerah lain di DIY.
"Paling tidak satu kecamatan punya satu lapangan yang bagus," katanya.
Menghabiskan Rp 950 juta dari Dana Desa, Bantuan Keungan Khusus (BKK) Kabupaten Sleman, dan CSR sebuah perusahaan, KSC ini berisi lapangan mini soccer, satu lapangan futsal, joging trek, hingga tribun penonton. Pembangunan hanya kurang pada lapangan voli, lampu penerangan, ruang ganti, cafe, dan kantor yang diperkirakan selesai Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)