Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Penembakan Usai Kemenangan Kansas City Chiefs di Super Bowl, Seorang Ibu Tewas
15 Februari 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Warga Amerika Serikat kembali dihantui teror kekerasan bersenjata di tempat publik. Euforia dan parade untuk merayakan kemenangan tim rugbi Kansas City Chiefs dalam ajang pertandingan bergengsi Super Bowl berubah menjadi horor, saat penembakan terjadi tidak jauh dari lokasi parade pada Rabu (14/2).
ADVERTISEMENT
Penembakan yang terjadi di kandang Kansas City Chiefs, Kansas City, Negara Bagian Missouri tersebut menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 21 lainnya — termasuk anak-anak. Korban tewas dilaporkan bernama Lisa Lopez-Galvan, seorang DJ keturunan Latin dan ibu dari dua anak.
Lisa ikut meramaikan parade bersama suami dan putranya yang tak lain adalah penggemar berat Kansas City. Mereka juga menderita luka tembak.
Dikutip dari Associated Press, Wali Kota Kansas Quinton Lucas — yang juga hadir dalam parade itu, mengatakan penembakan di luar gedung Union Sation terjadi bahkan saat ada lebih dari 800 aparat kepolisian berada di dalam gedung dan area di sekitarnya.
Dalam konferensi pers, Kepala Kepolisian Kansas City, Stacey Graves, menjelaskan penembakan terjadi di tak jauh dari Union Station, dekat titik berakhirnya parade sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Ribuan orang masih berada di sana untuk menyaksikan perayaan itu.
ADVERTISEMENT
Graves menambahkan, aparat kepolisian langsung merespons ketika terdengar suara tembakan tak jauh dari sana. Petugas pemadam kebakaran pun langsung dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama bagi para korban.
Diduga Berawal dari Cekcok
Suara tembakan sempat menyebabkan kerumunan orang yang sedang menonton langsung panik, berlarian mencari perlindungan. Sehingga, situasi berdesak-desakan (stampede) pun tak terelakkan.
Ia mengkonfirmasi bahwa sebanyak 22 orang menderita luka tembak — satu di antaranya tewas, dan tiga tersangka telah ditangkap. Dari jumlah korban luka ini, terdapat sembilan anak berusia 6 hingga 15 tahun dirawat di Children's Mercy Hospital. Mereka dalam kondisi sangat ketakutan.
"Satu kata yang bisa saya gunakan untuk menggambarkan apa yang kami lihat dan apa yang mereka rasakan saat datang kepada kami adalah ketakutan," kata kepala perawat di Children's Mercy Hospital, Stephanie Meyer.
ADVERTISEMENT
Rumah sakit setempat mengatakan, selain merawat para korban luka tembak mereka juga menangani pasien-pasien yang menderita luka lain akibat berdesak-desakan saat penembakan terjadi.
Kepada CBS News, seorang sumber di kepolisian mengungkapkan bahwa penembakan ini tampaknya berawal dari pertengkaran yang berujung pada penembakan. Dipastikan, penembakan ini tidak terkait dengan terorisme.
Namun, polisi sampai saat ini masih mengumpulkan bukti investigasi sekaligus menyelidiki apa penyebab resmi pemicu penembakan. Tidak dijelaskan pula informasi mengenai identitas ketiga tersangka yang telah ditangkap.
Wali Kota Berada di Lokasi Kejadian
Dalam konferensi pers, Lucas mengungkapkan dirinya sedang berada bersama keluarganya di Union Station saat mereka mendengar suara tembakan. Saat itu, mereka juga ikut panik dan mencari perlindungan.
ADVERTISEMENT
"Kami keluar hari ini seperti semua orang di Kansas City yang ingin mengadakan perayaan," kata Lucas.
"Saya ada di sana bersama istri saya, saya ada di sana bersama ibu saya. Saya tidak pernah menyangka bahwa kami, bersama para pemain Chiefs, bersama para penggemar, ratusan ribu orang, akan dipaksa berlari demi keselamatan kami hari ini," tambahnya.
Lucas menekankan, fakta bahwa penembakan tetap bisa terjadi meski ada penjagaan ratusan aparat keamanan — menunjukkan keberadaan oknum-oknum yang masih membawa senjata tanpa izin. Padahal, Kansas City telah menerapkan prosedur keamanan dengan ketat.
Terpisah, Presiden Joe Biden telah diberitahu mengenai penembakan terbaru ini. Ia, seperti biasa, menjadikannya sebagai refleksi dalam menangani kepemilikan senjata ilegal dan masalah-masalah yang mengiringinya.
ADVERTISEMENT
"Peristiwa hari ini seharusnya menggerakkan kita, mengejutkan kita, membuat kita malu untuk bertindak," ujar Biden, seraya menyerukan suatu reformasi senjata dan larangan kepemilikan senapan pribadi di AS.