Penerbangan Umrah dari Bandara Ahmad Yani Semarang Akhirnya Dibuka Kembali

2 Agustus 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang penerbangan umrah dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Arab Saudi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang penerbangan umrah dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Arab Saudi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Penerbangan umrah dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Arab Saudi akhirnya kembali dibuka. Sebelumnya, seluruh penerbangan komersil rute internasional dari bandara ini ditutup akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
PH General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Doddy Hapsoro, mengatakan penerbangan umrah ke Arab Saudi dibuka sejak 1 Agustus 2023. Total ada 212 calon jemaah umrah yang diterbangkan menggunakan pesawat udara milik Lion Air.
"Dibukanya rute penerbangan Semarang menuju Madinah ini merupakan upaya memfasilitasi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya untuk melakukan ibadah umrah. Kami turut bersyukur, saat ini masyarakat tidak perlu lagi melakukan perjalanan darat maupun udara menuju Kota Surabaya atau Jakarta yang tentunya hal ini dapat mempersingkat durasi perjalanan," ujar Doddy dalam keterangannya, Rabu (2/8)
Kemudian, keberangkatan jemaah umrah selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2023. Sedangkan untuk penerbangan pulang ke tanah air akan dilaksanakan pada tanggal 13 dan 16 Agustus 2023 mendatang.
PH General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Doddy Hapsoro. Foto: Dok. Istimewa
"Kami bersama seluruh stakeholder terkait memastikan seluruh fasilitas di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang ini dalam kondisi prima, sehingga para jemaah umrah dapat melakukan perjalanannya dengan aman, nyaman dan selamat saat menuju tanah suci hingga kembali lagi nanti ke Tanah Air," lanjut Doddy.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Semarang Guntur Sahat Hamonangan mewaspadai adanya upaya kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) seiring dibukanya penerbangan internasional ini. Pihaknya menggandeng Polda Jateng dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jateng terkait pencegahan ini.
"Jadi kalau yang berangkat 100 ya pulangnya 100, kalau pulang misalnya hanya 90 dan yang 10 lainnya tidak jelas keberadaannya, nanti akan berurusan dengan Polda Jateng, itu sudah kami sampaikan, karena kan lagi booming TPPO," kata Guntur.