Penerjun Payung di Apel Kartini Nyasar karena Kesalahan Teknis

25 April 2018 11:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi terjun payung di apel bersama Hari Kartini. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi terjun payung di apel bersama Hari Kartini. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Apel Hari Kartini yang digelar di Lapangan IRTI Monas, diwarnai dengan berbagai atraksi, salah satunya terjun payung. Aksi terjun payung itu, dilakukan oleh Korps Wanita TNI dari tiga matra dan Polwan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada sebuah insiden yang terjadi saat aksi terjun payung berlangsung. Dari 35 orang wanita yang melakukan aksi itu, ada satu penerjun yang tak mendarat tepat sasaran. Dia adalah Serka Nathalia.
Nathalia yang berdinas sebagai Bintara Perawat di RS Salamun Bandung ini mendarat di Lapangan Banteng.
"Ke sana jauhlah, ngelewatin gereja (Katedral). Lapangan Banteng situ," kata Nathalia saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).
Wanita yang telah menjadi penerjun sejak 2006 ini mengatakan sejak latihan hingga persiapan, semuanya dilakukan dengan sempurna tanpa ada kendala apapun. Ia juga tak menyangka, bisa mendarat tak tepat sasaran.
Aksi terjun payung di apel bersama Hari Kartini. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi terjun payung di apel bersama Hari Kartini. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Mungkin ada faktor x saja sih," kata dia.
Meski tak berhasil mendarat di tempat tujuan, namun Nathalia berhasil mendarat di Lapangan Banteng dengan sempurna. Hanya saja, ia menyebut, kejadian itu terjadi diduga karena ada kesalahan teknis.
ADVERTISEMENT
"Aman kok, masalah cuma pas opening (parasut) saja," ujar wanita yang pernah mengikuti misi perdamaian di Sudan pertengahan 2016 dan 2017 itu.
Dia bercerita, usai mendarat di Lapangan Banteng, Nathalia lalu dijemput oleh tim SAR Paskhas Angkatan Udara untuk dibawa ke Lapangan Monas. Ia juga menegaskan, tak sedikit pun mengalami luka-luka.
"Karena SAR Paskhas kan sudah biasa operasi penyelamatan gini, jadi udah tau arahnya ke mana," tuturnya.
Acara apel bersama yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini diikuti oleh 10.000 wanita dari berbagai elemen. Mereka terdiri dari wanita TNI, Polwan, gabungan ASN dari kementerian dan lembaga, Satpol PP, Tagana, serta Paskibraka, Menwa (UI, UPN, IPB), Pramuka, dan perwakilan dari berbagai organisasi wanita.
ADVERTISEMENT
Selain terjun payung, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan teatrikal perjuangan Kartini, aksi berkuda, hingga atraksi motor besar dari wanita TNI dan Polwan.