Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Penertiban PKL Puncak Hari Ketiga Ricuh, 3 Anggota Satpol PP Terluka
26 Juni 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (26/6) kembali ricuh antara petugas Satpol PP dengan pedagang.
ADVERTISEMENT
Hari ini merupakan hari ketiga Satpol PP menertibkan para PKL yang berada di kawasan puncak. Pada hari pertama, Senin (24/6), Satpol PP menertibkan 331 bangunan liar.
Video kericuhan itu tersebar di grup WhatsApp dan media sosial. Terlihat petugas dan pedagang saling pukul.
Menanggapi itu, Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Tibum) Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara, mengatakan awal terjadinya kericuhan itu karena salah satu pedagang tak terima bagian WC dan kamarnya di bongkar petugas.
"Iya betul (ricuh) petugas yang melaksanakan pembersihan, jadi gini kita melaksanakan pembersihan puing-puing," ujarnya, Rabu (26/6).
"Ternyata ada bangunan WC ada tiga slot, mau kita bongkar, itu kokoh dicor semen. Nah, ada kamar juga di situ. Dia enggak terima itu dibongkar,"sambungnya.
ADVERTISEMENT
Rhama menjelaskan, awalnya pihak PUPR hendak mengarahkan ekskavator untuk melakukan pembersih. Tiba-tiba ada pedagang yang tidak terima, kemudian langsung menyundulkan kepalanya ke petugas PUPR.
"Dari PUPR yang ngarahin backhoe (ekskavator) masuk, pedagang itu nyamperin, langsung nyundul pakai kepala, disundul, akhirnya chaos. Kita lerai, intinya bapak itu engak terima," katanya.
Akibat bentrokan itu, tiga petugas Satpol PP Kabupaten Bogor mengalami luka hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Anggota kita ada kena hidungnya. Engga tahu kena balok atau pukul. Pokoknya 3 orang luka, sudah ke rumah sakit biar visum," ujarnya.
Kendati begitu, Rhama menegaskan, bahwa tidak ada anggotanya yang memukul pedagang terlebih dahulu.
"Engga ada mukul duluan anggota kami, saya lihat jelas, itu dia (pedagang) yang nyundul duluan ke PUPR. Kita ngapain mukul duluan enggak ada kerjaan. Dia bawa golok di pinggang, kita amankan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT