Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pengacara Bicara Kedekatan Antara Tommy Sumardi dan Jenderal Sigit
7 Oktober 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Terpidana suap dan penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy Sumardi dalam rekaman percakapan dengan terpidana lain yakni Irjen Napoleon dan Brigjen Prasetijo membahas sejumlah hal.
ADVERTISEMENT
Dalam pembahasan itu salah satunya menyinggung soal hubungan Tommy dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tommy Sumardi mengaku kenal dengan Sigit bahkan sejak masih berpangkat AKP.
Dalam rekaman yang beredar, nama seseorang yang disebut oleh Napoleon memang disensor. Lalu, kumparan mendapatkan transkrip rekaman itu dan di sana disebutkan nama Sigit.
Lalu belakangan muncul pertanyaan sebera dekat hubungan Tommy dengan Listyo Sigit?
Terkait hal itu, kuasa hukum Tommy, Dion Pongkor, mengatakan kliennya kenal dengan banyak orang termasuk dengan Listyo Sigit.
“Kalau kedekatan bukan cuma itu. Ke semua orang juga dekat bro. Dia orang lama,” kata Dion lewat keterangannya, Kamis (7/10).
Dion lalu menyontohkan ada orang yang sekedar kenal lalu menjual nama orang tersebut untuk kepentingan tertentu. Namun, Dion tak mau berkomentar banyak soal hal itu karena bukan wewenangnya.
ADVERTISEMENT
“Saya misalnya Mas pernah ketemu, biasalah jual nama, tapi kalau kenal mungkin kenal ya. Saya enggak bicara terlalu dalam karena saya enggak konek juga karena saya fokus ke masalah hukumnya,” ujar Dion.
“Tapi kalau soal kenal ya dia kenal banyak orang. Gitu loh. Kenal tak berarti kalau misal melakukan kejahatan terus dibantu. Enggak juga. Inikan cuma dimanfaatin ajalah,” ujar Dion.
Sebelumnya, dalam rekaman Napoleon terus menekan Tommy soal uang suap. Tommy akhirnya menyebutkan uang itu belum diterima Napoleon tapi masih ada di brankas.
Napoleon lalu heran dengan seseorang yang dalam rekaman disensor. Apa maksud dari tindakan seseorang ini hingga memenjarakannya.
Di sisi lain, kumparan mendapatkan transkrip lengkap pembicaraan itu. Dalam transkrip, Napoleon menyebutkan nama Sigit yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim sekaligus yang memimpin pengungkapan kasus red notice Djoko Tjandra.
ADVERTISEMENT