Pengelola GBK Beri Teguran Keras Sekuriti yang Viral Cekcok dengan Fotografer

15 Juni 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Presiden pertama RI, Soekarno, setinggi 8 meter dipasang di sekitar kawasan pintu 5 Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat sebagai salah satu penghormatan atas gagasan pembangunan kompleks olahraga ini dan dipersiapkan untuk perhelatan Asian Games 2018. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Patung Presiden pertama RI, Soekarno, setinggi 8 meter dipasang di sekitar kawasan pintu 5 Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat sebagai salah satu penghormatan atas gagasan pembangunan kompleks olahraga ini dan dipersiapkan untuk perhelatan Asian Games 2018. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah video viral di sosial media memperlihatkan keributan antara sekelompok fotografer dengan sekuriti di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar, terlihat salah satu sekuriti memberikan teguran keras kepada salah satu fotografer yang memotret di area GBK. Namun, pihak fotografer tidak terima karena ditegur dengan menggunakan kata-kata kasar.
"Viralin aja GBK udah melarang untuk kamera, kenapa dia masih ngelakuin," ujar salah satu sekuriti.
"Kalau ngomong jangan pakai babi," balas fotografer tersebut.
Terkait hal ini, Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Asep Triyadi, menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Senin (10/6) di area kantin UMKM Mandiri Parkir Timur GBK.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan internal, ditemukan bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara vendor keamanan GBK dengan pengunjung yang merupakan anggota Fotografer dari Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI) tentang aturan/tata tertib pengambilan dokumentasi (gambar/video) di kawasan GBK," kata Asep dalam keterangannya, Sabtu (15/6).
ADVERTISEMENT
Asep mengaku pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Sekjen HIPDI, Indro Dwi, untuk membahas permasalahan yang terjadi.
Selain itu, ia memastikan, PPKGBK telah memberikan peringatan keras kepada petugas keamanan yang terlibat dalam keributan itu.
"PPKGBK juga telah mengevaluasi dan memberikan peringatan keras kepada vendor keamanan terkait kesalahpahaman dengan pihak fotografer/videografer tersebut," ujarnya.
Di sisi lain, Asep mengaku telah mengadakan pertemuan dengan berbagai komunitas fotografer dan videografer untuk menyampaikan ketentuan yang berlaku, yakni perlunya izin khusus untuk mengambil gambar di area GBK.
"Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi dengan pihak HIPDI tentang tata tertib kenyamanan pengunjung di kawasan GBK, akan diadakan pertemuan lanjutan dengan perwakilan komunitas fotografer/videografer dan HIPDI untuk menyampaikan ketentuan tentang pelaksanaan kegiatan jasa fotografi/videografi di kawasan GBK," pungkasnya.
ADVERTISEMENT