Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Penguatan Rupiah Masih Harus Diuji, Cermati Gerakannya dalam Sepekan
24 Juli 2017 10:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah terhadap rupiah. Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (24/7), dolar AS dibuka di Rp 13.320.
ADVERTISEMENT
Mata uang Paman Sam tersebut langsung turun dan menyentuh level terendahnya di Rp 13.315.
Secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 1,17 persen.
Riset Binaartha Sekuritas
Rupiah Sepekan Lalu
Pergerakan nilai tukar Rupiah di pekan kemarin kembali berbalik menguat tipis seiring pelemahan lanjutan dari USD setelah terimbas kenaikan EUR dan JPY.
Adapun nilai tukar Rupiah menguat tipis 0,20 persen lebih rendah tipis dari sebelumnya yang naik 0,46 persen. Di pekan kemarin, laju Rupiah sempat melemah ke level Rp 13.337 atau di atas sebelumnya di Rp 13.418.
Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp 13.305 di bawah level high sebelumnya di Rp 13.301. Laju Rupiah di pekan kemarin bergerak di atas target Rp 13.425 dan di bawah resisten Rp 13.294.
ADVERTISEMENT
Rupiah Sepekan ke Depan
Secara tren, masih dimungkinkan terjadinya penguatan lanjutan seiring tren pelemahan pada laju USD yang terimbas kenaikan EUR dan JPY. Di sisi lain, sejumlah sentimen dari dalam negeri masih cenderung stabil sehingga seharusnya dapat menjadi katalis positif bagi Rupiah.
Namun demikian, pergerakan USD juga rentan terjadi pembalikan arah naik jika harga komoditas di pekan depan berbalik melemah. Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada Rupiah.
Diperkirakan laju Rupiah akan berada pada rentang support Rp 13.342 dan resisten Rp 13.294.
Rupiah Hari Ini
Di akhir pekan, laju Rupiah mampu berbalik menguat. Tampaknya Rupiah memanfaatkan pergerakan EUR yang menguat terhadap USD seiring kebijakan rencana ECB yang akan mengurangi QE nya. Padahal di dalam negeri terdapat sejumlah sentimen negatif mulai dari tetapnya suku bunga BI yang diasumsikan belum adanya perkembangan ekonomi hingga perkiraan belum kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua. Akan tetapi, penguatan EUR yang berimbas ke mata uang JPY dan beberapa mata uang lainnya terhadap USD dapat berimbas positif pada Rupiah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kami sampaikan, harapan akan penguatan Rupiah tidak juga dapat terjadi seiring masih minimnya minat pelaku pasar pada mata uang Rupiah.
Laju JPY dan EUR yang menguat terhadap USD justru dimanfaatkan pelaku pasar untuk meningkatkan permintaan akan mata uang tersebut dan berimbas pada masih melemahnya laju Rupiah.
Tidak jauh berbeda dari sebelumnya dimana masih diragukan Rupiah dapat terapresiasi seiring menurunnya peluang reward to risk. Akan adanya rilis suku bunga 7D-RR pun diperkirakan tidak akan banyak pengaruhnya seiring perkiraan akan tetapnya suku bunga tersebut. Waspada potensi pelemahan lanjutan Rupiah seiring belum adanya sentimen yang dapat dianggap signifikan mengangkat Rupiah. Diperkirakan Rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.340 dan resisten Rp 13.310.
ADVERTISEMENT
Penguatan Rupiah ini masih harus kembali diuji seiring masih variatifnya sentimen yang ada. Tentunya diharapkan penguatan ini dapat bertahan sehingga kembali masuk dalam tren kenaikan.
Namun demikian, tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan Rupiah seiring belum adanya sentimen yang dapat dianggap signifikan mengangkat Rupiah. Diperkirakan Rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.340 dan resisten Rp 13.308.