Penjelasan KCI soal Penumpukan Penumpang di Stasiun Bogor H+2 Lebaran

25 April 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang berjalan keluar dan masuk gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Bogor, Kota bogor, Jawa Barat, Senin (24/4/2023).  Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang berjalan keluar dan masuk gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Bogor, Kota bogor, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Stasiun Bogor terpantau mengalami penumpukan pada H+2 Lebaran, Senin (25/4). Fenomena ini diunggah dan dikeluhkan oleh banyak warganet di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu unggahan akun base @txtdaribogor, penumpukan penumpang terjadi di peron hingga perlintasan rel dan hall stasiun.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan, Stasiun Bogor dan Jakarta Kota memang masuk 10 besar stasiun yang menjadi tujuan favorit selama libur Lebaran. Menurutnya, kepadatan yang terjadi kemarin akibat banyaknya penumpang yang dilayani di Stasiun Bogor.
"Kemarin sangat mengejutkan juga lebih dari 230 ribu orang naik dan keluar dari Stasiun Bogor. Mungkin teman-teman melihat ada informasi di berbagai sosial media ya kepadatan di Stasiun Bogor," kata Anne dalam konferensi pers di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (25/4).
Anne menjelaskan, kepadatan Stasiun Bogor disebabkan banyaknya warga yang ingin berwisata. Taman di dekat Stasiun Bogor juga diduga sebagai salah satu alasan penumpukkan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini kami melihat adanya connecting dari stasiun ke taman yang ada di stasiun. Sehingga menjadi salah satu alternatif tujuan commuters, baik dari Jakarta maupun Bekasi transit di Manggarai, kemudian menuju ke Bogor," ujar dia.
Selain itu, ia mengakui ada keterlambatan jadwal KRL, imbas dari kereta antar kota yang melayani pemudik arus balik.
"Kami mohon maaf sebelumnya, kemarin terjadi kelambatan tinggi. Sehingga kami melakukan rekayasa pola operasi karena puncak arus balik juga terjadi dari kemarin sampai hari ini," jelas dia.
"Sehingga kereta-kereta jarak jauh itu sangat banyak masuk ke Jakarta, sehingga kita melakukan pola operasi. Tetapi, pada saat itu juga kamu menyiapkan tempat kereta untuk menampung volume yang ada di stasiun bogor yang mencapai 200 ribu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Anne memastikan KCI telah melakukan antisipasi demi mencegah hal serupa kembali terjadi selama libur Lebaran. Seperti melakukan rekayasa pola operasi dan menambah petugas dengan bekoordinasi dengan Polri dan TNI.
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
"Jadi agar kelambatannya bisa diatasi dngan baik, ada kereta yang dari Jakarta hanya sampai Depok, kami kembalikan ke Jakarta. Depok ada yang kereta yang harusnya diberangkatan dari Depok, tapi kita berangkatkan dari Bogor," jelas Anne.
"Hal ini kita lakukan sebagai antisipasi dan meminimalkan keterlambatan dan mengangkut penumpang yang memang di jam tertentu ini sangat naik signifikan," tambah dia.
Anne menyadari wisatawan juga akan bersinggungan dengan pemudik selama arus balik seperti di Stasiun Jakarta Kota, Senen, hingga Manggarai. Sebab itu ia kembali memastikan banyak petugas yang disediakan untuk mengatur situasi dan menyediakan layanan penumpang.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita melihat bahwa hari ini libur cuti bersama. Dan kita sudah memprediksi hari ini lebih dari 600 ribu orang. Walaupun saya sampaikan bahwa hari biasa 900 ribu orang. Besok kami prediksi pagi akan kembali peak karena kantor sudah masuk dan pusat pemberlanjaan sudah aktif semua," kata Anne.
"Sehingga penambahan petugas dan koordinasi dengan TNI-Polri masih kami lakukan dan rekayasa pola operasi tadi. Yang pasti kami di stasiun-stasiun, kami siap membatu dengan adanya passenger service," pungkas dia.