Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Penjelasan Ukraina Kenapa Tolak Usulan Perdamaian dengan Rusia dari Prabowo
6 Juni 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengaku menghargai upaya dari Indonesia, tetapi usulan tersebut cenderung menguntungkan Rusia dan tidak sesuai dengan penderitaan Ukraina.
Lantas, apa penjelasan Kiev atas penolakan tersebut?
Dalam keterangan tertulis yang kumparan terima pada Selasa (6/6) dari Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menghargai upaya perdamaian Indonesia — yang juga dilambangkan oleh kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ibu Kota Kiev pada tahun lalu.
Sebab, Jokowi merupakan pemimpin asal Asia pertama yang melakukan langkah tersebut.
“Kami menghargai perhatian Indonesia, yang tampaknya telah menarik kesimpulan berdasarkan sejarahnya sendiri, terhadap masalah pemulihan perdamaian di Ukraina,” ujar jubir itu.
Dia kemudian menyinggung soal poin yang diajukan Prabowo soal menyelenggarakan referendum di beberapa wilayah yang diperebutkan untuk memungkinkan warga di sana menentukan nasibnya sendiri.
Menurut pihak Kiev, tidak ada wilayah yang disengketakan antara Ukraina dan Rusia. Sebab, secara keseluruhan wilayah Ukraina telah diakui kedaulatannya di mata internasional. Oleh karena itu, tidak mungkin mengadakan referendum di sana.
ADVERTISEMENT
Adapun referendum yang digelar Rusia di empat provinsi Ukraina dan kini sebagian wilayahnya telah dicaplok — Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, adalah palsu dan ilegal.
“Setelah Federasi Rusia melancarkan agresinya, Rusia menduduki Krimea, sebagian wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Fakta ini tercatat dalam dokumen resmi PBB,” jelasnya.
Di wilayah-wilayah yang didudukinya, militer Rusia dipandang telah melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan, bahkan genosida. Atas dasar itulah, Moskow harus menarik seluruh pasukannya dari wilayah Ukraina dan memulihkan batas-batas teritorial jika negosiasi damai ingin diwujudkan.
Kemudian, pihak Ukraina menjelaskan pandangannya atas usulan Prabowo untuk melakukan gencatan senjata dan membangun zona demiliterisasi mundur sejauh 15 km dari posisi terdepan masing-masing pihak.
Prabowo sebelumnya menegaskan pula bahwa zona demiliterisasi tersebut harus diamati dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian yang dikerahkan oleh PBB.
ADVERTISEMENT
Menurut Ukraina, usulan itu tidak akan berhasil.
“Gencatan senjata, pemunduran pasukan sejauh 15 km, dan pembentukan zona demiliterisasi juga tidak akan berhasil,” katanya.
“Gencatan senjata tanpa adanya penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina hanya akan memberikan Rusia kesempatan untuk mengulur waktu, menyusun kembali pasukannya, memperkuat posisinya di wilayah yang diduduki, dan mengumpulkan kekuatan untuk melancarkan gelombang agresi baru,” jelas mereka.
Lalu, bagaimana solusinya?
Pihak Ukraina kembali menegaskan formula perdamaian yang dicetuskan oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada Februari lalu, beberapa hari menjelang peringatan satu tahun operasi militer khusus Rusia.
Dalam proposal yang terdiri dari sepuluh poin itu, Kiev menggarisbawahi syarat-syarat yang harus dipatuhi Rusia agar pembicaraan damai dapat kembali dilakukan.
Beberapa di antaranya seperti Moskow harus mengakui kekalahan, menarik mundur pasukannya dari seluruh wilayah di Ukraina, dan memberikan tawaran ganti rugi yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Menurut Ukraina, bila formula tersebut dipenuhi maka pihaknya berkenan untuk kembali ke meja negosiasi dan perdamaian jangka panjang serta pemulihan di Eropa juga dapat terealisasikan.
“Perdamaian jangka panjang di Ukraina berarti pembebasan seluruh wilayah Ukraina dari pendudukan Rusia. Inilah tujuan Formula Perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky,” katanya.
Terlepas dari usulan perdamaian yang telah diajukan oleh Prabowo, Ukraina mengajak Indonesia untuk mengarah pada usulan Kiev ini.