Penjual Gorengan Beli Honda PCX Pakai Uang Receh Hasil 4 Tahun Nabung di Galon

14 Desember 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika uang receh dihitung.
zoom-in-whitePerbesar
Ketika uang receh dihitung.
ADVERTISEMENT
Dartik, penjual gorengan di Banyuwangi, menjadi viral lantaran membeli sepeda motor Honda PCX seharga Rp 32,7 juta menggunakan uang logam pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 serta uang kertas pecahan Rp 2.000.
ADVERTISEMENT
"Saya kumpulkan selama 4 tahun di dalam galon," kata wanita berusia 47 tahun itu saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/12/2022).
Dartik mengupayakan sebisa mungkin menabung, entah itu Rp 25 ribu atau bahkan cuma Rp 5 ribu.
"Tergantung uang receh yang saya dapat saat jualan gorengan," kata warga Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, itu.
Uang receh dari kembalian berbelanja juga masuk ke galon tersebut. "Langsung cepat-cepat saya masukkan," ujar Dartik.

Diler Menyambut

4 tahun berlalu, Dartik merasa uang di galon sudah mencapai puluhan juta rupiah. Ia pun langsung pergi ke diler Honda di Kecamatan Rogojampi pada Selasa (13/12/2022).
"Saya bilang ke orang diler bahwa uang saya recehan. Disambut baik, malah disuruh untuk bawa ke sana," kata Dartik.
ADVERTISEMENT
Tak berpikir lama, Dartik langsung pulang ke rumah untuk mengambil uang. Ia lantas membongkar uang receh dalam galon untuk selanjutnya dibawa ke diler.
"Saya bongkar dulu. Malu kalau bawa galon ke diler. Saya juga enggak ngitung, enggak mau pusing-pusing. Biar dihitung diler saja," ungkapnya.
Setelah menunggu beberapa jam, petugas diler akhirnya selesai menghitung uang receh miliknya tersebut. Dartik pun kaget dengan nominal uang yang ia kumpulkan selama ini. Total, uang receh itu berjumlah Rp 30 juta.
"Tinggal nambah sedikit saja. Alhamdulillah sudah terbeli, ini saya pakai sendiri untuk keluar-keluar," imbuhnya.

Jangan Meremahkan Uang Receh

Dartik memberi petuah kepada para ibu rumah tangga, agar tidak meremehkan uang receh. Karena dari hal yang kecil dan dianggap remeh itu, ia bisa memperoleh sesuatu yang besar sebagaimana pribahasa lama "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit".
ADVERTISEMENT