Penumpang Turkish Airlines Bantah Mabuk, Keributan karena Dijilat Anjing

13 Oktober 2022 22:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kapten Oky Rachmat Triwibowo (kiri), Supri Abu (tengah), dan istri korban Puti Intan Ageyani Boudewijn (kanan) saat memberi keterangan pers, Kamis (13/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Oky Rachmat Triwibowo (kiri), Supri Abu (tengah), dan istri korban Puti Intan Ageyani Boudewijn (kanan) saat memberi keterangan pers, Kamis (13/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammad John Jaiz Boudewijn (48), penumpang Turkish Airlines rute Istanbul-Cengkareng, dituduh mabuk dan menyerang kru pesawat hingga akhirnya dikeroyok oleh penumpang lain hingga babak belur.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut dibantah oleh pihak keluarga. Menurut mereka, keributan di pesawat berawal karena masalah anjing.
John yang bekerja sebagai pilot di Lion Air Group ini merasa risih lalu protes dan meminta penjelasan kepada kru yang bertugas.
"Karena beliau juga seorang kru pesawat swasta di Indonesia, dia tahu aturan. Beliau seorang captain senior. Makanya dia tahu ada ketentuan-ketentuan membawa binatang peliharaan ke kabin pesawat, ada yang membolehkan ada yang tidak," ujar rekan John, Supri Abu, dalam jumpa pers di BSD City, Tangsel, Kamis (13/10) malam.
Dalam jumpa pers itu, Supri didampingi Kapten Oky Rachmat Triwibowo dan istri John, Puti Intan Ageyani Boudewijn. John tidak hadir dalam jumpa pers karena masih dirawat di rumah sakit atas luka-luka yang dideritanya akibat dikeroyok sesama penumpang.
Istri John Jaiz Muhammad, Puti Intan Ageyani Boudewijn, menunjukkan foto suaminya yang luka-luka. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Supri menjelaskan, John mengakui bahwa ia berbicara dengan kru pesawat menggunakan nada yang tinggi. Ia juga mengaku dalam keadaan emosi saat itu.
ADVERTISEMENT
Setelah protes kepada kru pesawat, John kembali duduk ke kursinya.
"Begitu beliau duduk kembali ke kursinya, kakinya tersandung oleh penumpang lain, kebetulan ia memegang kopi sehingga tumpah. Terpecik ke penumpang lain, sehingga beberapa ada yang kena. Beliau sudah meminta maaf," ujar Supri.
Usai peristiwa tumpahnya kopi, John masih berkukuh untuk meminta penjelasan kru pesawat soal anjing dalam penerbangan itu. Menurut Supri, John adalah orang yang taat agama dan sangat menjaga wudunya, sehingga jilatan anjing itu sangat mengganggunya.
"Terjadilah pembicaraan yang agak keras dengan kru pesawat dan menyebabkan korban ini ditenangkan. Sehingga terjadi adu argumen yang keras, yang menyebabkan korban dipukul dulu, beliau membela diri, karena merasa tahu prosedur, karena tidak mabuk, dia membela diri," kata Supri.
ADVERTISEMENT
Hasil pemeriksaan di rumah sakit Deli Serdang juga menunjukkan John tidak mabuk dan tidak terpengaruh obat-obatan. "Kami meminta dari RS untuk ada bukti, memang tidak ada pengaruh alkohol," ucap Supri.
Hal tersebut diamini oleh istri John, Puti. Dia dan keluarga tidak terima suaminya disebut pemabuk.
John, kata Puti, merupakan muslim yang taat, sehingga saat kakinya dijilat anjing yang dibawa penumpang di belakangnya, dia merasa risih dan meminta kru untuk menegur penumpang tersebut.
"Suami saya tidak memulai memukul. Saya menyesalkan itu, kenapa dari pihak airlines itu tidak ada permintaan maaf. Enggak mungkin ada api kalau tidak ada asap," ucap Puti.