Penyebabnya Misterius: 6 Nelayan di Perairan Merak Tewas, 8 Sakit, 1 Kritis

5 Agustus 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas bermasker dan bahkan berhazmat mengevakuasi jenazah 6 nelayan yang ditemukan tewas secara misterius di atas KM Sri Mariana, Minggu (4/8/2024). Foto: Polda Banten
zoom-in-whitePerbesar
Petugas bermasker dan bahkan berhazmat mengevakuasi jenazah 6 nelayan yang ditemukan tewas secara misterius di atas KM Sri Mariana, Minggu (4/8/2024). Foto: Polda Banten
ADVERTISEMENT
Terjadi sebuah peristiwa di kapal penangkap ikan tuna di perairan Merak, yakni Kapal Motor (KM) Sri Mariana.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (4/8), 6 nelayan tewas dan 9 lainnya sakit. 1 di antara yang sakit ini bahkan kondisinya kritis.
Belum diketahui apa penyebabnya.
Dirpolairud Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto, mengatakan peristiwa ini diketahui usai salah satu kru di KM Sri Mariana melaporkan melalui radio satelit.
"Pada pukul 00.30 WIB, ada laporan ke tim Patroli Ditpolairud Polda Banten, bahwa di atas kapal KM Sri Mariana ada 6 mayat dan 1 orang kritis," kata Yunus, Senin (5/8).
Kru KM Sri Mariana pun diminta mendekatkan kapalnya ke Pulau Tempurung agar bisa ditambatkan ke KMB Pelangi yang tengah patroli.
Pulau Tempurung ini berada di wilayah Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Khawatir Tertular

Petugas mengevakuasi jenazah 6 nelayan yang ditemukan tewas secara misterius di atas KM Sri Mariana, Minggu (4/8/2024). Foto: Polda Banten
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Heriyanto, menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih belum mengetahui apa yang menyebabkan para nelayan itu tewas dan sakit.
ADVERTISEMENT
"Kita belum tahu, nanti tunggu hasil autopsi, masih menunggu keluarganya karena autopsi itu harus ada keluarganya dulu," kata Didik.
"Belum tahu (kapal) dari mana mau ke mana, penyidiknya juga takut tertular, pas evakuasi pun pakai APD (alat pelindung diri—hazmat) lengkap. Mohon bersabar ya," sambungnya.
Kini jasad 6 nelayan berada di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara (RSDP), sedangkan mereka yang sakit termasuk yang kritis dirawat di RS Krakatau Medika (sebelumnya tertulis Krakatau Steel).

Identitas Korban Meninggal

Identitas Korban Sakit