Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Penyerang Parlemen Iran Pernah Berperang dengan ISIS di Suriah
9 Juni 2017 9:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Penyelidikan Iran atas penyerangan di gedung parlemen dan makam Khomeini di Teheran terus dilakukan. Para pelaku disebut pernah berperang dengan ISIS di Suriah dan Irak.
ADVERTISEMENT
Total ada enam orang pelaku yang menyerbu gedung parlemen dan makam Khomeini pada Rabu pagi lalu. Dua orang pelaku meledakkan diri di dua lokasi penyerangan, tiga lainnya tewas dalam baku tembak. Seorang pelaku, wanita, berhasil tertangkap.
Penyelidikan Garda Revolusi Iran menyebutkan pelaku pernah berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS. Iran juga menuding Saudi berada di balik serangan ini. Tudingan ini dibantah keras oleh Kerajaan Saudi.
"Mereka sempat meninggalkan Iran dan terlibat kejahatan kelompok teroris di Raqqa dan Mosul," kata Kementerian Intelijen Iran dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Kamis (8/6).
"Tahun lalu mereka kembali ke Iran untuk melancarkan serangan teroris di kota-kota suci Iran," lanjut laporan kementerian.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Dua Serangan Teroris yang Langka di Ibu Kota Iran ]
Korban tewas dalam serangan itu bertambah menjadi 17 orang. Ini adalah serangan pertama di Teheran yang diklaim ISIS. Iran menjadi incaran karena membantu rezim Bashar al-Assad di Suriah dalam memerangi kelompok oposisi dan ISIS.
Kementerian Intelijen Iran juga mengatakan telah menahan enam warga Iran terkait serangan tersebut, termasuk seorang wanita.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini