Perempuan Jadi Korban Pelecehan di St Tanah Abang, KAI-Polri Cari Pelaku

6 April 2025 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat Bulan Ramadan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Bulan Ramadan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang wanita yang belum diketahui identitasnya diduga menjadi korban pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/4).
ADVERTISEMENT
Dugaan pelecehan seksual itu terungkap usai korban bercerita kepada salah seorang sopir taksi online dengan nama akun Instagram @indra_papsky. Korban mengaku dilecehkan ketika hendak keluar dari area stasiun.
"Tadi aku pas turun dari eskalator, gak nyadar ada cowok di belakang aku terus dia numpahin p*j*nya dia di celana belakang," kata korban sebagaimana dilihat dari rekaman video pada Minggu (6/4).
"Ah itu pelecehan banget dong," timpal pengemudi taksi online.
kumparan sudah mendapat izin dari pemilik akun taksi online itu untuk mengutipnya.
Korban sempat meminta tisu dan menangis di dalam mobil. Korban yang mengaku tak pernah menaiki kereta api terkejut atas peristiwa yang dialaminya.
Sementara pengemudi taksi online itu hanya dapat menenangkan korban.
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: HTWE/Shutterstock

Respons KAI Commuter

ADVERTISEMENT
Public Relations Manager KAI Commuter, Leza Arlan, memastikan pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian usai peristiwa itu viral di media sosial. Namun, pelaku yang diduga melakukan pelecehan belum ditemukan.
"Pelaku tidak ditemukan dan korban pun telah meninggalkan area stasiun," ucap dia.
Meski begitu, sambung Leza, KAI Commuter sudah melakukan pemeriksaan CCTV. Ciri terduga pelaku sudah dikantongi oleh petugas dan sedang dicari. Pencarian dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian. Ke depan, dia mengimbau agar pengguna kereta api lebih berhati-hati.
"Kami juga berharap kepada seluruh pengguna yang melihat atau menjadi korban untuk tidak takut berteriak atau meminta bantuan pengguna lain atau segera melaporkannya kepada petugas. Berani speak up!" tandas dia.