Perjuangan Nakes di Pelosok Maluku: Saking Berat Perjalanan, Motor Ditandu

6 Agustus 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor mesti ditandu karena jalanan yang begitu licin. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Motor mesti ditandu karena jalanan yang begitu licin. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Perjuangan tenaga medis (tenaga kesehatan—nakes) dari Puskesmas Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga pegunungan sungguh menguras waktu dan tenaga.
ADVERTISEMENT
Untuk menjangkau rumah-rumah warga, petugas medis harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 35 kilometer dengan waktu tempuh hingga 11 jam. Dalam perjalanan tersebut, mereka menghadapi berbagai risiko mulai dari jalan rusak, kendaraan yang harus ditandu, hingga terjatuh dari kendaraan.
"Letak Desa Huku Kecil dan Abio cukup jauh dari pusat kota. Namun, untuk memastikan kesehatan masyarakat, kami rela menempuh perjalanan 11 jam," kata Linda Marabak, salah satu petugas medis Puskesmas Elpaputih, kepada kumparan, Selasa (6/8).
Linda menceritakan bahwa dalam perjalanan, petugas sering kali harus berhadapan dengan jalan yang tidak memadai. Sesekali mereka harus menandu kendaraan untuk melewati kubangan lumpur yang dalam dan licin itu.
"Kami berjalan sejak pagi hari dan tiba sore hari di desa-desa pegunungan dengan menerjang berbagai risiko di jalan," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Linda, kegiatan ini sudah menjadi rutinitas sebulan sekali bagi petugas Puskesmas Elpaputih dalam memberikan layanan medis kepada warga di pedalaman hutan Seram.
Tenaga medis dari Puskesmas Elpaputih. Dok: Ist.
Layanan medis yang diberikan meliputi pengobatan gratis, pemeriksaan ibu hamil, skrining penyakit tidak menular (PTM), imunisasi, hingga pemberian vaksin polio bagi balita di pedalaman.
"Kami juga harus bermalam beberapa hari untuk memastikan semua warga bisa dilayani," ungkapnya.
Sedikitnya ada lima desa di pegunungan yang belum memiliki jalan raya beraspal. Akses hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Namun, jika musim penghujan tiba, jalan ini menjadi sulit dilewati.
Warga kini merindukan pembangunan jalan raya yang layak agar akses untuk memperoleh layanan kesehatan, pendidikan, hingga kebutuhan ekonomi bisa lancar seperti daerah lainnya.
ADVERTISEMENT