Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Perjuangan Tiko Rawat Ibu Eny: Putus Sekolah, Jual Gorengan, Jadi Sekuriti
5 Januari 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal, rumah yang ditempati Tiko itu terbilang mewah. Rumah yang terletak di Kompleks PLN RT 6 RW 2, Cakung, Jakarta Timur, itu terlihat megah dan memiliki dua lantai.
Tiko mengaku sudah belasan tahun merawat ibundanya sendirian. Hal ini berawal ketika ayahnya pergi meninggalkan dia tanpa alasan.
"Sudah kurang lebih 12 tahunan sih, dari tahun 2010. Kan papah pergi sudah hampir 12 tahun," kata Tiko saat ditemui, Kamis (5/1).
Padahal dulu, kondisi perekonomian Tiko dan keluarga itu terbilang sangat berkecukupan. Ibu dan ayahnya merupakan rekanan dari salah satu departemen keuangan.
"Mamah sama papah itu rekanan departemen keuangan gitu," ungkap dia.
Hanya saja, sejak kepergian sang ayah, Tiko menyebut kondisi kejiwaan ibunya mulai memburuk. Ditambah lagi, dengan kepergian ayahnya tak ada lagi pemasukan bagi Tiko dan ibunya.
ADVERTISEMENT
"Mungkin (ibu sakit) karena kepergian papah dan kondisi yang begitu mendadak kolaps usahanya," ujar Tiko.
Di usianya masih belasan tahun, Tiko terpaksa harus mengurus ibunya. Dia pun memutuskan untuk merawatnya sendirian di dalam rumah tersebut.
"Karena awalnya niatanku dari awal ngerawat ibu aja. Kondisinya seperti itu pun rawat jalan aja tanpa diobatin di rumah sakit," ucap dia.
Sejak ditinggal pergi sang ayah, Tiko terpaksa putus sekolah saat kelas 1 SMP. Untuk menyambung hidup, keduanya sempat berjualan gorengan, hingga kondisi Bu Eny semakin memburuk.
"Ya, aku memang kan mamah sebelum kondisinya separah ini memang masih ada usaha dagang gorengan jadi aku keliling jualan. Semakin kemari mamah kondisinya semakin buruk, jadi aku ditawarin lingkungan Pak RT untuk jadi sekuriti setempat di sini," kata Tiko.
ADVERTISEMENT
Setahun setelah kepergian sang Ayah, aliran listrik di rumah Bu Eny dan Tiko diputus. Sejak saat itu tak ada penerangan dan air bersih di rumah tersebut. Sehingga untuk mandi, keduanya harus mengandalkan belas kasihan tetangga sekitar.
"Jadi air ngambil dari sebelah kan ada sanyo, ngambil seember-seember gitu. Kalau untuk listrik enggak ada, penerangan pakai lilin," kata Tiko.
Namun kini setelah viral di sosial media, Tiko dan ibunya banyak mendapat pertolongan. Ibunya dibawa ke rumah sakit dan rumah Tiko pun dibersihkan.
Hari ini petugas PPSU Jakarta Timur juga masih datang ke rumah Tiko untuk membersihkan ruangan dan halaman rumah yang sudah lama terbengkalai.