Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perkara Rumah Warisan Lee Kuan Yew, Anak Pendiri Singapura Cari Suaka di Inggris
22 Oktober 2024 16:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anak bungsu dari pendiri Singapura Lee Kuan Yew, Lee Hsien Yang, mengaku berstatus pengungsi politik, Selasa (22/10). Ia bahkan meminta suaka di Inggris.
ADVERTISEMENT
Lee dan kakaknya, Lee Wei Ling, yang meninggal pada 9 Oktober lalu, selama bertahun-tahun berseteru dengan saudara kandungnya, Lee Hsien Loong. Perseteruan melawan eks PM Singapura dua dekade itu terkait warisan rumah sang ayah.
Rumah itu menjadi sengketa setelah Lee Kuan Yew wafat pada 2015 lalu. Perseteruan keluarga nomor satu di Singapura itu mencuat ke publik pada 2017.
Lee Hsien Yang dan kakaknya mengakui hilang kepercayaan terhadap Lee Kuan Yew lantaran apa yang harus dilakukan terhadap rumah itu. Bahkan Lee Hsien Yang dan kakaknya menduga Lee Hsien Loong menyalahgunakan kekuasaan.
Tepatnya pada 2020 Lee Hsien Yang memutuskan untuk mendukung kelompok oposisi demi melawan Pemerintah Singapura yang dikuasai sang kakak. Tahun itu Lee Hsien Yang bahkan mengajukan diri sebagai capres.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (22/10) ini, Lee Hsien Yang membuat pernyataan perihal keputusan Pemerintah Inggris tempatnya sekarang tinggal. Dia menyatakan, bahwa Inggris pada Agustus lalu sudah menetapkan bahwa dirinya akan mengalami persekusi dan tidak bisa pulang dengan selamat ke Singapura.
"Saya mengajukan suaka sebagai upaya terakhir. Saya tetap warga negara Singapura dan berharap bisa pulang dengan selamat," kata Lee Hsien Yang seperti dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, keinginan utamanya adalah menghancurkan rumah sengketa tersebut. Sebab, itu adalah keinginan sang ayah.
Lee Hsien Loong yang memegang jabatan Menteri Senior menyatakan, Singapura harus memutuskan seperti apa nasib rumah sang ayah. Termasuk kemungkinan rumah bersejarah itu ditetapkan sebagai bangunan bersejarah.
Pemerintah Singapura menyatakan, tuduhan persekusi yang disampaikan Lee Hsien Yang tak berdasar.
ADVERTISEMENT
Sementara Pemerintah Inggris maupun perwakilan Inggris di Singapura tidak merespons mengenai pemberian suaka kepada Lee Hsien Yang.