Perlukah Kita Boikot Starbucks?

2 Juli 2017 18:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perlukah Kita Boikot Starbucks? (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perlukah Kita Boikot Starbucks? (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas Sabtu (1/7) lalu menyerukan pemboikotan produk-produk Starbucks.
ADVERTISEMENT
Sebabnya adalah komentar mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, di tahun 2013 yang menolak diskriminasi kepada kelompok LGBT.
Perlukah kita turut serta dalam gerakan #BoikotStarbucks tersebut? Simak infografis yang telah kumparan (kumparan.com) siapkan untuk Anda.
Infografis Pemboikotan Starbucks (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Pemboikotan Starbucks (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)