Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kelompok penganut anarcho-syndicalism disebut oleh polisi sebagai biang ricuh dalam sejumlah aksi perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2019 lalu. Mereka dituding melakukan vandalisme di berbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan kelompok fenomena lokal, tapi fenomena internasional,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Ruptama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).
Tito menjelaskan, kelompok tersebut berasal dari luar negeri dan dikenal bersifat anarkis. Mereka terafiliasi doktrin luar negeri yang menolak adanya aturan pada buruh. Anarcho-syndicalism tersebut berkembang di Rusia, Eropa, hingga Asia.
kumparan merangkum negara mana saja yang menjadi tempat persebaran kelompok berideologi anarcho-syndicalism itu. Kelompok buruh di negara tersebut di antaranya tergabung ke dalam Asosiasi Buruh Internasional (IWA).