Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Persediaan Makanan dan Obat RS di Gaza Utara Kritis Gara-gara Serangan Israel
16 Oktober 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pejabat kesehatan Palestina mendesak pembukaan koridor kemanusiaan menuju tiga rumah sakit di Gaza Utara, pada Rabu (16/10). Kondisi RS di wilayah itu hampir lumpuh setelah pasukan Israel menutup akses ke selama hampir dua minggu karena pertempuran sengit dengan Hama.
ADVERTISEMENT
Ketiga RS itu adalah Rumah sakit Kamal Adwan, Al-Awda, dan Rumah Sakit Indonesia. Para dokter di sana menolak meninggalkan pasien mereka meski militer Israel telah memerintahkan evakuasi sejak dimulainya operasi besar di Jabalia, Gaza Utara, 12 hari lalu.
“Kami memohon kepada masyarakat internasional, Palang Merah, dan WHO untuk membuka akses ke layanan kesehatan kami, termasuk suplai bahan bakar, medis, dan makanan,” ujar Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, dikutip dari Reuters.
Ia juga menyoroti lebih dari 300 tenaga medis di rumah sakitnya yang bahkan kesulitan mendapatkan makanan.
Jabalia, salah satu kamp pengungsi terbesar di Gaza, sempat dikuasai oleh Israel namun kini kembali berada di bawah kendali pejuang Hamas.
ADVERTISEMENT
Serangan terbaru Israel di wilayah tersebut telah menewaskan sekitar 350 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat.
Di tengah situasi ini, serangan udara Israel di Gaza City pada Rabu menewaskan 13 orang. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, dalam 24 jam terakhir, 65 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di seluruh wilayah.
Pasokan Bantuan
Kondisi kemanusiaan yang kian memburuk telah memicu kekhawatiran internasional.
Amerika Serikat bahkan memberikan peringatan tegas kepada Israel untuk memperbaiki situasi atau berpotensi menghadapi pembatasan bantuan militer.
Militer Israel mengeklaim telah menewaskan lebih dari 50 pejuang Palestina dalam beberapa hari terakhir melalui serangan udara dan pertempuran darat.
Israel juga membantah tuduhan bahwa mereka sengaja membatasi pasokan ke Gaza Utara, dengan menyebutkan bahwa lebih dari 9.000 ton bantuan kemanusiaan telah dikirimkan sejak 1 Oktober.
ADVERTISEMENT
Namun, sejauh mana bantuan itu benar-benar sampai ke warga Gaza Utara masih dipertanyakan.
“Orang-orang di Gaza Utara kelaparan,” ujar perawat di Rumah Sakit Indonesia, Hadeel Obeid.
Menurutnya, persediaan makanan dan medis sangat terbatas, bahkan satu kali makan harus dibagi untuk semua orang di rumah sakit, termasuk pasien dan staf medis.