Pesawat di Soetta Dikira Kecelakaan, Ternyata Hanya untuk Latihan

28 Oktober 2018 23:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan pesawat seperti patah roda depan di Bandara Soetta. (Foto: Dok.Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan pesawat seperti patah roda depan di Bandara Soetta. (Foto: Dok.Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sebuah pesawat tampak mengalami patah pada roda bagian depan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Penampakan itu sempat membuat sebagian penumpang bandara khawatir.
ADVERTISEMENT
Namun, pihak Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta menjelaskan, kejadian tersebut hanya bagian dari rangkaian Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD). Kegiatan latihan itu rutin dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah hal yang tidak diinginkan dari sebuah penerbangan.
Tak hanya itu, pesawat yang dipakai juga buka pesawat sungguhan alias sebuah replika atau mock up pesawat Boeing tipe 737-808. Tetapi, tetap saja banyak yang mengira pesawat bertuliskan 'BOSS' itu seperti mengalami kecelakaan.
"Pesawat tersebut adalah mock up pesawat 737-800 untuk latihan Airport Emergency Exercise (AEE) pada tanggal 31 Oktober 2018," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin ketika dikonfirmasi, Minggu (28/10).
Pengecekan Terminal 3 Internasional Bandara Soetta (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Pengecekan Terminal 3 Internasional Bandara Soetta (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Replika pesawat itu berada di Apron Juliet atau Apron Cargo Village, dengan demikian dipastikan keberadaan pesawat replika itu tidak akan mengganggu aktivitas penerbangan maskapai-maskpai lainnya di bandara.
ADVERTISEMENT
"Posisinya tidak mengganggu operasional bandara," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam industri penerbangan, aspek keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama yang patut mendapatkan perhatian ekstra. Sehingga, beberapa jenis simulasi penanganan keadaan darurat selalu dilakukan mulai dari simulasi kebakaran gedung, kecelakaan pesawat, penanganan bom atau yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan diperagakan dengan melibatkan seluruh pihak terkait.